Nasib Miris Dialami Oleh Tim PE Dinkes Provinsi Bengkulu Terkait Potongan Insentifnya

Bengkulu, jejakkeadilan.com- Nasib miris dialami oleh Tim PE Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Bengkulu, dimana seharusnya mereka bisa menerima insentif yang besar atas kerja kerasnya akan tetapi harus menelan kecewa karena banyaknya potongan yang dibebankan.

Tim media jejakkeadilan.com langsung mendatangi Kantor Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu untuk mencari klarifikasi terkait informasi tersebut, Rabu (7/4/21).

Berdasarkan informasi dari narasumber salah seorang tim PE yang tidak ingin disebutkan namanya mengatakan, bahwa insentif mereka dari Dinkes tahun 2020 tidak di bayarkan sebagaimana mestinya meskipun langsung di transfer ke rekening pribadi.

“Insentif tersebut di kirimkan ke rekening kami, akan tetapi kami diperintah untuk mengumpulkan kembali uang tersebut oleh kabid P2P kepada Bendahara,” ungkapnya

“Kami merasa kecewa dengan pembagian insentif yang dilakukan oleh Dinkes Provinsi Bengkulu, banyak kecurangan, duit sudah cair tapi banyak potongan,” ucapnya.

Yang mengherankan, dirinya mengatakan bahwa ada yang seharusnya tidak dapat, malah mendapatkan insentif.

“Yang seharusnya dapat malah tidak dapat dan sebaliknya yang seharusnya tidak dapat malah dapat,” sambungnya sambil menegaskan kalau dirinya siap jadi saksi bila diperlukan.

Tidak sampai disitu, narasumber ini juga mengatakan bahwa ada salah seorang Dokter yang masuk dalam Tim PE dan masuk dalam SK, hanya mendapatkan Rp. 5 juta, kalah dengan yang bukan seorang Dokter.

“Lebih parahnya salah satu Dokter yang masuk ke dalam tim PE dan namanya sudah di SK-kan hanya mendapatkan insentif Rp. 5 juta, sedangkan tim PE yang bukan Dokter malah ada yang menerima Rp. 12 juta,” bebernya.

Beberapa tim PE lain yang juga menjadi narasumber, ikut menjelaskan serta mengeluhkan atas potongan insentif yang dilakukan oleh kabid P2P dan Bendahara itu.

“Kami juga menerima insentif Rp. 20 juta – 30 juta, dipotong bervariasi, ada yang 30 persen, ada yang 50 persen dan juga ada yang 70 persen,” ungkapnya.

Saat tim mencoba menemui Kabid P2P Dinkes Provinsi Bengkulu, Lesensi Bahar, diruangannya untuk dimintai konfirmasi. Kabid tersebut langsung mengarahkan tim tintabangsa.com untuk langsung menemui Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu diruangannya.

“Langsung saja konfirmasi ke Kepala Dinas, biar tidak salah untuk menjelaskan dan saya lagi kurang enak badan,” ujar Lesensi Bahar.

Tak menunggu lama, langsung bergerak menuju ke ruangan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu, Feri Antoni.

Namun menurut keterangan dari salah seorang staff Kepala Dinas saat ditemui menyampaikan bahwa, Kepala Dinas sedang tidak ada di kantor.

“Bapak Kepala Dinas lagi dinas ke Bengkulu Utara, silahkan datang lagi besok atau silahkan tinggalkan pesan,” kata staff tersebut.

Saat dihubungi via telepon, nomor Handphone Kepala Dinas ternyata tidak aktif. Mendapati hal tersebut, tim memutuskan untuk pulang dan akan kembali ke esokan harinya guna mendapatkan klarifikasi dari Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu. (JK)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *