Penanganan COVID-19 dari Hulu ke Hilir Terus Dimaksimalkan // Gubernur Rohidin: Semua Elemen Berperan

Bengkulu, Jejakkeadilan.com – Ditegaskan Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah, peran strategis pemerintah daerah baik Pemprov Bengkulu maupun pemda kabupaten – kota dalam menangani pandemi COVID-19 hingga saat ini terus dilaksanakan secara maksimal.

Hal ini dilakukan mulai dari hulu dengan optimalkan PPKM Mikro di tingkat desa / kelurahan hingga RT. Selanjutnya sektor hilirnya dengan penanganan di rumah sakit terhadap pasien dengan gejala berat atau kritis. Kemudian sektor tengah dengan pelaksanaan vaksinasi yang dilakukan secara bersama – sama dengan seluruh elemen dan TNI – POLRI.

Ini disampaikan Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah saat hadir pada Pembukaan dan Peninjauan Kegiatan Vaksinasi Pegawai Sektor Jasa Keuangan oleh OJK Bengkulu, di RSKJ Soeprapto Bengkulu, Sabtu (31/07).

Lebih lanjut dipaparkan Gubernur Bengkulu ke-10 ini, menjadi harga mati dan tidak bisa ditawar-tawar lagi pada tingkat Desa/Kelurahan, Dusun maupun RT dan RW.

Dilaksanakan dan penanggungjawab di tingkat itu adalah aparatur Desa, Babinkamtibmas, Babinsa, unsur kesehatan Desa, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat dan Tokoh Adat setempat di Desa itu.

“Unsur inilah yang harus betul – betul mengedukasi masyarakat setempat, memberikan pemahaman sekaligus mengawal kebijakan – kebijakan pemerintah pada tingkat desa. Kalau ini bisa kita tunaikan efektif pada tingkat desa, maka kejadian wabah / pandemi ini akan berkurang dengan sendirinya,” paparnya.

“Maka kemaren saya turun langsung ke desa-desa di Kepahiang, Rejang Lebong dan Lebong. Saya ingin pastikan dengan Pak Bupati, dibentuk melalui Camat, anggarkan disediakan melalui dana desa masing-masing, minimum 8 persen dana desa untuk operasional penanganan kelembagaan Satgas Pencegahan dan Penanganan COVID-19 di desa/kelurahan. Di samping desa juga mengalokasikan dan menyalurkan juga bantuan – bantuan sosial, anggaran padat karya,” imbuhnya.

Selain itu kata Gubernur Bengkulu lulusan terbaik UGM ini, kebijakan yang diambil di rumah sakit yang betul – betul strategis, pertama dipastikan konversi rumah sakit yang ada di Bengkulu minimum 30 persen, bahkan RS pemerintah sudah ada pada angka 40 persen untuk ruang perawatan pasien COVID-19.

“Kita juga siapkan skenario kedua yaitu RS jiwa dan seluruh ruang perawatan di RS M Yunus Bengkulu, kita persiapkan untuk ruang perawatan, yang pada posisi saat ini terisi 40 hingga 50 kamar dari 80 kamar yang disiapkan,” katanya.

Dari sisi tenaga kesehatan (nakes) Gubernur Rohidin juga telah menginstruksikan seluruh kabupaten – kota menyiapkan betul SDM untuk perawatan COVID-19. Terkait dengan oksigen, satu minggu terakhir Rohidin betul – betul menganalisa persoalannya.

“Sudah kita pastikan di RSMY Bengkulu satu tabung oksigen liquid cair 3,5 ton bisa difungsikan dan kini berjalan. Saya juga berkoordinasi dengan Gubernur Lampung dan Gubernur Sumatera Selatan, Alhamdulillah sudah 2 tangki oksigen liquid untuk 2.400 tabung oksigen telah dikirim dari Sumsel dan Lampung,” sebutnya.

Kemudian jelas Rohidin, dirinya juga telah meminta pemda kabupaten – kota, Lab PCR nya juga harus dibangun. Dan kewajiban melaksanakan swab antigen itu tanggungjawab di tingkat desa /  kelurahan.

“Nah di tengah-tengah dengan dilaksanakan vaksinasi yang kita lakukan secara bersama – sama. Jadi tidak bisa menangani wabah yang bersifat massif seperti ini, kerjanya sepotong – sepotong. Apalagi banyak orang yang tampil misalnya mendeklair seolah dirinya paling berperan, itu harus dihindarkan,” pungkasnya.

Sementara itu disampaikan Kepala OJK Perwakilan Provinsi Bengkulu Tito Adji Siswantoro, peserta vaksinasi COVID-19 yang diselenggarakan pihaknya ini diikuti oleh pegawai industri keuangan, industri keuangan non bank dan pasar modal di Kota Bengkulu dengan total vaksin yang diberikan sebanyak 500 dosis.

“Pelaksanaan vaksinasi ini pertama kali kami lakukan di Kota Bengkulu dan selanjutnya juga akan dilaksanakan di beberapa kabupaten. Hal ini kita lakukan sebagai upaya membentuk Herd Immunity di lingkungan jasa keuangan, sehingga mata rantai COVID-19 bisa diputus,” jelasnya. (ADV)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 Komentar