Bengkulu, jejakkeadilan.com, -Anggota Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Bengkulu Dempo Xler menyoroti kenaikan biaya sekolah tingkat sekolah menengah atas (SMA) yang menjadi penyumbang inflasi di Provinsi Bengkulu bulan lalu.
Seperti dicatat Badan Pusat Statistik Provinsi Bengkulu menyebutkan kenaikan biaya pendidikan, khususnya SMA di Kota Bengkulu menjadi penyumbang terbesar terhadap laju inflasi pada Agustus 2021 sebesar 0,11 persen.
Sektor pendidikan ini menjadi kelompok yang mengalami inflasi tertinggi. Yakni 2,11 persen dari 11 kelompok pengeluaran lainnya. Perkembangan harga di Kota Bengkulu pada Agustus 2021 mengalami inflasi sebesar 0,16 dan menjadikan Kota Bengkulu berada pada peringkat ke 10 dari 90 kota Inflasi di Indonesia.
“Ini artinya biaya pendidikan khususnya SMA sederajat masih mahal,” ungkap Dempo, Jumat (17/9/21).
Dia pun menyesalkan sebab biaya pendidikan yang mahal padahal kurun waktu itu, apalagi sekolah belum maksimal melaksanakan pembelajaran tatap muka.
Politisi Partai Amanat Nasional ini menyebut belum ada yang namanya biaya pendidikan khusus tingkat SMA itu gratis.
Namun Ia berharap pada Januari 2022 nanti, setelah disahkannya APBD 2022 inflasi tersebut akan turun.
“Mudah-mudahan adanya program pemerintah provinsi yang menggratiskan sumbangan pembinaan pendidikan (SPP) sekolah SMA/SMK se-Provinsi Bengkulu dapat mengubah laju inflasi karena pendidikan,” kata Dempo. (Adv)