BENGKULU, JEJAKKEADILAN.COM- Pembangunan Jalan Tol Bengkulu-Lubuk Linggau Provinsi Sumatera Selatan, harus diselesaikan dan wajib untuk diteruskan Pemerintah Pusat.
Mengingat sinyalemen berkembang pasca disidak rombongan Kemenko Marves bersama Kementrian PUPR, DPD RI, perwakilan Pemerintah Provinsi (Pemprov) dan Forkopimda baru-baru ini, pembangunan jalan tol yang saat ini sedang pengerjaan pembangunannya oleh PT HKI, dari Kota Bengkulu-Taba Penanjung Kabupaten Bengkulu Tengah, akan dihentikan sementara waktu dan dilanjutkan pada tahun 2024 mendatang.
Pernyataan itu diungkapkan Anggota Komisi III DPRD Provinsi Bengkulu Tantawi Dali, di gedung DPRD Provinsi.
“Kita belum tahu benar atau tidak, pengerjaan jalan tol Bengkulu-Lubuk Linggau itu akan dihentikan. Terlebih juga, tidak bisa dihentikan begitu saja, karena pemanfaatan yang pengerjaannya baru sampai di Taba Penanjung, akan minim,” kata Tantawi pada Rabu, (29/9/2021).
Tantawi selaku pihak legislatif mengaku sangat kecewa, jika sinyalemen akan dihentikan sementara waktu pekerjaan pembangunan, benar adanya. Padahal diketahui rencana awal pembangunan jalan tol tersebut sampai perbatasan Provinsi Bengkulu dengan Provinsi Sumatera Selatan, tepatnya Lubuk Linggau.
Bahkan politisi Nasdem ini mempertanyakan, jika pembangunan tol hanya sampai Taba Penanjung Kabupaten Bengkulu Tengah, siapa yang ingin memanfaatkannya.
“Sekarang siapa yang akan memanfaatkan jalan tol sepanjang 30 kilometer (Km) itu. Apalagi menggunakan jalan tol itu harus berbayar. Jadi saya minta pemerintah pusat harus menyelesaikan pembangunannya sesuai rencana awal,” sesalnya.
Sementara hingga berita ini diturunkan belum diperoleh keterangan resmi terkait sinyalamen tersebut.
Hanya saja sebelumnya, Deputi Bidang Koordinasi Infrasturktur dan Transportasi Kemenkomarves Ayodhia G L Kalake yang telah memantau progres pembangunan jalan tol Bengkulu, mengapresiasi atas capaiannya, karena ini menjadi salah satu yang tercepat dalam pengerjaan tol provinsi di Indonesia. Dimana tahap penyelesaian hanya tersisa tinggal sekitar 22% dan pada sektor lahan 0,8 persen.
Dibagian lain, Project Director PT. Hutama Karya Sri Hastuti Hardiningsih menyampaikan, untuk pembangunan sesi 1 Kota Bengkulu-Taba Penanjung, pengerjaannya sudah mencapai hampir 80% dan ini terus dikebut.
Sedangkan untuk pembebasan lahannya sudah hampir mencapai keseluruhan.
“Saat ini progres fisik pengerjaan sudah 78.93%, dan lahannya sudah kami konstruksi semua. Kami upayakan untuk diselesaikan akhir tahun ini,” tutupnya. (adv)
2 Komentar