Bengkulu, jejakkeadilan.com– Dalam rangka menyerap aspirasi warga di Daerah Pemilihan (Dapil) I Kota Bengkulu, Anggota Dewan Provinsi, Usin Abdisyah Putra Sembiring kembali menggelar reses tahun 2021, di Cafe Hipo the Corner.
Dalam reses tersebut, salah seorang peserta yang juga Ketua UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) Edelwis Kelurahan Betungan, Meri, kembali mempertanyakan soal Perizinan Produksi Industri Rumah Tangga (PIRT).
“Saya Ketua UMKM Edelwis Kelurahan Betungan. Kami di UMKM Edelwis itu ada sekitar 50 orang, yang tergabung di sana dengan varian produksi yang berbeda-beda,” ujarnya, Rabu (6/10/2021).
“Jadi produksi kami sebagian sudah bisa diterima di masyarakat, cuma kami terkendala tidak punya PIRT. Produk kami itu sudah masuk ke gerai-gerai, ke toko-toko, dengan tidak memakai nama kami. Tetapi memakai brand mereka, sayang sekali,” keluh Meri.
Diungkapkannya, pada masa PPKM Level IV, banyak sekali UMKM Edelwis yang goyang, namun tetap bisa bertahan.
“Bukan goyang, ada yang sudah tersungkur, telungkup ceritanya. Tapi kita punya semangat, harus hidup kita harus tetap berjalan,” ungkapnya.
“Jadi saya selalu mensupport anggota kita, bahwa kita jangan tunggu bantuan dari pemerintah karena sampai saat ini nggak ada. Tetapi kita lebih mensupport dari anggota ke anggota, Alhamdullilah sampai saat ini kami semuanya berjalan, produk kami pun berjalan,” kata dia.
Meri menuturkan, mewakili UMKM Edelwis Kelurahan Betungan dirinya memohon agar bisa difasilitasi untuk mendapatkan PIRT.
“Mohon agar bisa memfasilitasi kami untuk mendapatkan PIRT. Cuma itu aja kendalanya pak. Kalau kami sudah dapat PIRT, produk kami sudah nggak diragukan lagi, kemasannya sudah bagus, sudah bisa diterima (masyarakat), sudah dipasarkan,” paparnya.
“Jadi untuk bisa tembus, misal kita menitipkan di Indomaret, Alfamart, syarat utamanya itu (PIRT). Produk kita sudah masuk, tapi brandnya bukan brand kita,” tandas Meri.
Menanggapi keluhan tersebut, Usin mengatakan pihaknya sudah membahas dan merencanakan dengan Kepala BLUD Helda, untuk membuat pelatihan bagi UMKM-UMKM.
“Masalah PIRT kemarin kami juga sudah bahas dengan ibu Helda, tahun 2022 ini BLUD harus kuat, untuk itu BLUD harua buat pelatihan. Kenapa? Kendala kita tidak masuk, kendala kita untuk masalah UMKM naik kelas ini, yang pertama semuanya kita belum memiliki perizinan PIRT, kesehatan” jelasnya.
“Nah ini akan ada dibuat pelatihan khusus, bagaimana cara UMKM kita dalam produk makanan harus punya sertifikat PIRT,” lanjut Usin.
Dia menyebut, pelatihan itu juga nanti akan melibat Majelis Ulama Indonesia (MUI), karena juga dibutuhkan sertifikat halalnya.
“Kemudian kita libatkan BPOM untuk kesehatan dan Nomor Induknya. Jadi nanti akan ada rangkaian pelatihannya,” pungkas Usin. (JR/rilis)
4 Komentar