Bengkulu, jejakkeadilan.com- Dewan Pimpinan Daerah Komite Nasional Pemuda Indonesia (DPD KNPI) Provinsi Bengkulu sukses menggelar kegiatan Simposium Politik Kebangsaan. Kegiatan ini diadakan di Gedung Serba Guna (GSG) Universitas Hazairin (Unihaz), dengan tema “Membangun Kesadaran Politik Generasi Muda Bengkulu, Menyongsong Bonus Demografi Indonesia Emas 2045” .
Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah, Rektor Unihaz, Dr Ir Yulfiperius M.Si, Wakil Ketua (Waka) 2 DPRD Provinsi Bengkulu, Suharto, dan mantan ketua MPI KNPI Provinsi Bengkulu, Anwar Hamid, menjadi narasumber dalam acara ini.
Acara diikuti perwakilan Forkopimda, ratusan mahasiswa dan anggota Organisasi Kemasyarakatan dan Pemuda (OKP).
Wakil ketua Bidang Politik dan Demokrasi DPD KNPI Provinsi Bengkulu, Sandy Azhari mengatakan acara ini merupakan kolaborasi KNPI dengan alumni Golkar Institut.
“Diharapkan dengan kegiatan ini, generasi muda di Bengkulu untuk tidak apatis terkait politik dan menyadari bahwa Pemuda merupakan subjek dari politik dan bukan hanya sekedar jadi objek saja,” jelas Sandy usai acara.
Sandy mengatakan, dengan diadakannya simposium ini akan membuka wawasan para mahasiswa dan pemuda agar menyadari peran penting mereka didalam dunia politik.
Sehingga kedepan para mahasiswa dan pemuda akan menjatuhkan pilihan politik pada orang yang tepat dan yang benar-benar mau melakukan perubahan di Indonesia.
Ditempat yang sama, Rektor Unihaz, Dr Ir Yulfiperius M.Si mengatakan bahwa pemuda tidak boleh anti politik.
Dirinya mengapresiasi kegiatan Simposium ini, karena akan memberikan edukasi dan wawasan tentang politik kepada para mahasiswa dan pemuda.
“Dalam setiap aspek kehidupan yang kita jalani, akan selalu terikat dengan kebijakan politik. Jadi untuk menghadapi bonus demografi, pemuda harus teredukasi mengenai politik”, ujar Yulfiperius saat diwawancara usai acara.
Senada, Waka 2 DPRD Provinsi Bengkulu, Suharto menyebutkan bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat untuk para pemuda dalam menyambut pesta politik 2024.
“Menyambut pemilu 2024 nanti, kegiatan ini dimaksudkan untuk pemuda di Bengkulu agar dapat melek politik jangan sampai kita terpecah belah,” ujarnya.
“Terserah akan memilih siapa sebagai pemimpinnya, tapi jangan sampai para pemuda termakan provokasi,” pungkas Suharto. (adv)
