Bengkulu, jejakkeadilan.com – Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah bersama Unsur Pimpinan DPRD Provinsi Bengkulu akhirnya menemui massa aksi yang menggelar demo di depan kantor DPRD Provinsi Bengkulu, Selasa (13/09/2022).
Aksi tolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) kali ini digelar oleh Aliansi BEM Nusantara dan Cipayung se-Provinsi Bengkulu.
Ada ribuan massa yang terdiri dari mahasiswa dari sejumlah kampus di Bengkulu yang menjadi peserta demo pada aksi kali ini.
Gubernur Bengkulu bersama unsur pimpinan DPRD Provinsi Bengkulu akhirnya menemui massa yang mengelar demo.
Ini lantaran permintaan massa aksi untuk seluruh anggota DPRD Provinsi Bengkulu bersama pimpinan Provinsi Bengkulu dapat menemui massa aksi untuk membersamai tuntutan massa.
Permintaan massa yakni seluruh anggota DPRD Provinsi Bengkulu yang berjumlah 45 orang dapat hadir. Namun pada kesempatan kali ini hanya setengah anggota DPRD Provinsi Bengkulu yang dapat hadir.
“Kami meminta seluruh anggota DPRD Provinsi Bengkulu yang berjumlah 45 orang hadir. Namun ini hanya 24 orang, jadi kami meminta yang lain untuk hadir,” teriak salah satu koordinator massa.
Tak hanya Gubernur dan unsur pimpinan, sejumlah anggota DPRD Provinsi Bengkulu yang juga hadir juga duduk bersama dengan massa aksi di depan kantor DPRD Provinsi Bengkulu.
Guna membahas tuntutan massa yang menolak kenaikan harga BBM serta membahas pernyataan sikap massa aksi.
Adapun pernyataan sikap massa yakni:
- Mengajak seluruh elemen masyarakat untuk berperan aktif dalam menolak kenaikan harga BBM bersubsidi.
- Mengecam keras tindakan represif aparat kepolisian terhadap massa aksi.
Sementara tuntutan massa aksi:
- Menolak keras kebijakan pemerintah terhadap kenaikan BBM dan mendesak pemerintah mencabut kebijakan subsidi tersebut.
- Menuntut lembaga pemerintah terkait untuk menangkap dan menindak tegas migas.
- Mendesak pemerintah bertanggung jawab penuh atas kebocoran BBM subsidi.
- Menuntut wakil rakyat Provinsi Bengkulu bertanggung jawab atas penderitaan rakyat. (**)
1 Komentar