Media Sosial Mulai Menggantikan Peran Media Massa

Bengkulu– Berbicara mengenai perkembangan zaman, tentunya sudah mengalami perubahan yang sangat signifikan dari tahun ke tahun, salah satunya yaitu media. Media sendiri diartikan sebagai  suatu alat perantara atau pengantar yang berfungsi untuk menyalurkan pesan atau informasi dari suatu sumber kepada penerima pesan. Dengan kehadiran media di dunia ini, maka seseorang akan mudah terbantukan, sehingga segala sesuatu yang sedang dilakukan akan mudah terselesaikan. Bahkan, media ini bisa mengurangi terjadinya kesalahpahaman antara pemberi informasi atau penerima informasi.

Namun, Seiring dengan berkembangnya zaman, Perkembangan media juga dapat kita rasakan, yang dulunya kita kenal media massa sebagai alat pemberi informasi kepada khalayak luas seperti majalah, koran, televisi, dan radio, sekarang sudah mulai perlahan tergantikan perannya oleh pendatang baru yaitu media sosial dengan berbagai aplikasinya seperti Facebook, twitter, Instagram, Youtube,Tiktok dll sebagai penyebar informasinya, penggunaan nya pun dapat kita gunakan dimana saja, dan kapan saja dengan mengaksesnya melalui handphone, laptop dan sebagainya.

Dengan berkembangnya teknologi ini, meningkatnya peminat dalam menggunakan media sosial setiap tahunnya yang membuat media massa tidak seperti dahulu. Bahkan media sosial sekarang dapat dikatakan sudah berada didepan media massa, sebab masyarakat zaman sekarang cenderung mengakses sebuah informasi dari media sosial, bahkan sekarang ini telah banyak media massa yang menyebarkan informasinya mengambil dari informasi yang disebarkan melalui media sosial. Artinya media massa dan media sosial telah memiliki kemampuan yang sama dalam penyebaran informasi.

Berdasarkan survei yang dilakukan Katadata Insight Center (KIC) dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) berjudul Status Literasi Digital di Indonesia 2021 “Media sosial merupakan platform yang paling sering diakses masyarakat untuk mendapatkan informasi. Pada 2021, 73 persen respondennya menjadikan media sosial untuk mendapatkan informasi”. 

Hasil survei tersebut menyatakan bahwa masyarakat diera zaman sekarang lebih cenderung mendapatkan informasi melalui media sosial dibanding media massa, karena hampir setiap harinya masyarakat selalu memegang handphonenya, dari bangun tidur hingga tidur kembali, karena masyarakat sekarang banyak yang tidak sempat melihat televisi untuk mendapatkan informasi terkini, bahkan televisi pun sudah mulai jarang digunakan. Berbeda dengan media sosial yang  dapat diakses  dimana saja dan kapan saja, baik saat istirahat jam kerja, saat istirahat sekolah maupun kuliah dll.

Disisi lain, media sosial tidak hanya sebagai penyebar dan mengakeses sebuah informasi, melainkan ada juga perannya sebagai penghibur maupun sebagai ladang perkerjaan. Disisi penghibur, banyak hal yang tidak didapatkan dari media massa, salah satunya yaitu konten-konten yang disebarkan dalam bentuk video yang mengandung unsur humoris yang ada di media sosial yaitu tiktok ataupun Youtube, hal itu dapat menghilangkan rasa penat atau kesedihan yang sedang dialami oleh seseorang. Media sosial juga dapat dikatakan sebagai mood booster seseorag, hal ini juga telah dirasakan oleh banyak orang.

Selain sebagai penyebar informasi dan menghibur,  media sosial sudah mulai difungsikan sebagai ladang perkejaan. Banyak orang-orang yang telah memanfaatkan  media sosial sebagai tempat mereka berkeja, cukup dengan membuat akun media sosial, masyarakat sudah bisa berjualan dimedia sosial, contohnya saja di instagram dan tiktok. Banyak masyarakat yang menyadari bahwa meningkatnya penggunaan media sosial setiap tahunnya sehingga masyarakat memulai untuk berbisnis kecil kecilan dengan memanfaatkan media sosial yang ada.

Dengan berkembangnya media sosial di zaman sekarang, tentunya memiliki dampak, baik itu positif, maupun negatif. Sisi Positifnya yaitu media sosial memiliki kecepatan yang tinggi dan keaktualan dalam memberikan informasi setiap jamnya, dibandingkan media massa. Kemudian Media sosial memudahkan masyarakat dalam berinteraksi dengan khalayak luas, meskipun sedang dalam keadaan berbeda provinsi, pulau atau pun negara, Media sosial membantu masyarakat dalam memudahkan dalam berbelanja online dan masih banyak lagi.

Adapun sisi negatifnya yaitu, maraknya informasi hoax, atau informasi palsu yang tidak akurat dan tidak terdapat keyakinan akan kredibilitas sumber dalam penyebarannya, terutama pada penyebaran informasinya,  maraknya penipuan dalam hal berbelanja online atau tidak sesuai akan gambar dengan wujud realitanya, dan masih banyak lagi.

Dengan begitu, terdapat plus minus antara media massa dan media sosial, karena sejatinya media massa berbadan hukum yang dikelola oleh sebuah lembaga pers. Sedangkan media sosial hanyalah media kolaboratif yang didirikan sebuah perusahaan dengan konten dibuat oleh pengguna (user generated content).Media massa dan media sosial memiliki perbedaan yang sangat signifikan. Perbedaan yang sangat mendasar adalah media sosial tidak memiliki izin/legalitas dalam penyebaran informasi seperti media massa, bahkan penyebar informasi melalui media sosial tidak jelas pelakunya. Sehingga tingkat ketidakbenaran informasi yang disampaikan sangat tinggi.

Maka dari itu, menghimbau kepada masyarakat untuk lebih bijak dalam mengakeses sebuah informasi ataupun berbelanja online, jangan mudah untuk mempercayai sebuah informasi terutama informasi dalam media sosial, alangkah lebih baiknya setelah menerima informasi, untuk mengecek informasi dari media lainnnya untuk memastikan kebenarannya dan untuk yang berbelanja online lebih berhati hati dalam berbelanja, dengan cara melihat hasil review konsumen dan melihat rating toko yang dituju. Hal ini digunakan agar terhindarnya dari penipuan. (***)

  • Diketik oleh : Muhammad Mefrian Fozadinata
  • Jurnalistik, Universitas Bengkulu

Tinggalkan Balasan

2 Komentar

  1. Ping-balik: cat888