Pengaruh Sosial Media Terhadap Kehidupan Remaja

PENGARUH SOSIAL MEDIA TERHADAP KEHIDUPAN REMAJA
PENGARUH SOSIAL MEDIA TERHADAP KEHIDUPAN REMAJA

Opini, jejakkeadilan.com- Media sosial mengundang semua orang yang tertarik untuk berpartisipasi dengan memberikan umpan balik secara terbuka, mengomentari, dan berbagi informasi dengan cepat dan tanpa batas.

Tidak dapat disangkal bahwa media sosial memiliki dampak besar pada kehidupan seseorang.

Bagi semua orang, terutama remaja, media sosial membuat ketagihan dan membuat pengguna tidak bisa tanpa membuka media sosial.

Remaja dengan akun media sosial biasanya memposting tentang aktivitas pribadi, cerita, dan foto bersama teman.

Di media sosial, siapa pun dapat dengan bebas mengomentari dan membagikan pendapat mereka secara terbuka.

Di Internet, terutama media sosial sangat mudah untuk memalsukan identitas Anda dan melakukan kejahatan.

Dalam perkembangannya di sekolah, remaja berusaha menemukan jati dirinya dengan menghabiskan waktu bersama teman sebayanya.

Namun dewasa ini, remaja sering berpikir bahwa semakin aktif mereka di media sosial, mereka akan terlihat semakin keren dan gaul.

Anak muda tanpa media sosial, sering dianggap ketinggalan zaman dan tidak ramah.

Remaja yang sering memposting kegiatan sehari-hari mereka, seolah menjelaskan gaya hidup yang diupayakan untuk mengikuti perkembangan zaman agar dianggap lebih digemari oleh orang-orang di sekitarnya.

Namun, apa yang mereka posting di media sosial belum tentu mewakili keadaan kehidupan sosial mereka yang sebenarnya. Ketika remaja ini memposting aspek kehidupan bahagia mereka, tidak jarang mereka benar-benar merasa kesepian.

Manusia sebagai pelaku kreatif dapat menciptakan banyak hal, diantaranya adalah ruang interaksi dunia maya.

Banyaknya waktu yang dihabiskan untuk media sosial menjadi salah satu dampak negatif media sosial yang mungkin paling terlihat adalah perkembangan sosial pada remaja yang cenderung terganggu.

Sebagian remaja terlalu banyak menghabiskan waktu di media sosial dan akhirnya malah tidak memiliki keahlian untuk bersosialisasi secara langsung di dunia nyata.

Kurangnya keberanian untuk menjalin hubungan dengan orang yang tidak dikenal, yang sama-sama berada di lift atau kereta misalnya semakin rendah.

Akibatnya tentu saja hubungan sosial menjadi semakin lemah dan mereka semakin sulit untuk mendapatkan pertolongan. (**)

Penulis : Syeren Nathalia

Mahasiswi Program Studi Jurnalistik Universitas Bengkulu