Kisah Anggota Edwar Samsi Duduk di Kursi DPRD

Kisah Anggota Edwar Samsi Duduk di Kursi DPRD

BENGKULU – Cerita dibalik kesuksesan seorang Edwar Samsi, seorang wakil rakyat yang bertahan selama 4 periode.

Ketua Komisi IV DPRD Provinsi Bengkulu tersebut menceritakan awal mula karir politiknya sebelum duduk di kursi wakil rakyat.

Bacaan Lainnya

“Awal dulu saya mulai sebagai staf di PDI-P Kabupaten Rejang Lebong, karena Kepahiang belum mekar saat itu. Diawal itu pernah modal Rp 1 juta untuk maju ke Pileg (Pemilihan Legislatif),” kata Edwar, kepada TribunBengkulu.com, Senin (16/1/2023).

Ia menceritakan, mulai debutnya di Pileg Kabupaten Kepahiang tahun 2004.

Baca juga: BPS Sebut Angka Kemiskinan Bengkulu Turun, Kenaikan Harga BBM Tak Berpengaruh

Saat itu, ia bertekad untuk bisa mengabdi di masyarakat Kabupaten Kepahiang, karena Kepahiang merupakan daerah kelahiran dirinya.

Hingga akhir terpilih dan berhasil menduduki 3 periode di DPRD Kabupaten Kepahiang.

Kemudian pada Pileg 2019, ia maju ke DPRD Provinsi Bengkulu. Bahkan saat ini ia menjabat sebagai Ketua Fraksi PDI-P, juga sebagai Ketua Komisi IV DPRD Provinsi Bengkulu

“Saya ingin menghilangkan stigma opini masyarakat yang beranggapan jika dewan yang sudah terpilih itu lupa dengan masyarakat,” ungkap Edwar.

Stigma ini, menjadi PR berat bagi dirinya, untuk sejak tahun 2002 ia berkomitmen untuk terus bersama masyarakat, baik dalam keadaan suka maupun duka.

Untuk itu, ia selalu menyempatkan diri untuk hadir dalam undangan acara dari masyarakat baik itu acara hajatan, takziah, hingga kegiatan yang digelar di daerah Kepahiang.

“Bagi kawan kawan yang masuk DPRD maupun pimpinan daerah. Lucu lah ketika terpilih, kita bermalas-malasan ketemu masyarakat, ” jelasnya.

Meskipun banyak lika-liku menjadi seorang wakil rakyat, namun Edwar tetap komitmen agar bisa semaksimal mungkin untuk menjalankannya.

Meskipun ia mengakui dalam menghadapi masyarakat ini banyak sukanya yakni ketika dirinya bisa membantu orang lain, dan masyarakat pun meminta bantuan kepada wakilnya.

Saat itupun dirinya bisa membantu, dan terealisasi sangat menghindari penggunaan ungkapan ‘acang Lupa Kulitnya’.

Aplagi, jabatan yang ia emban ini adalah amanah dari masyarakat.

“Jadi pemilih yang cerdas, jangan terprovokasi. Silahkan ikuti tahapan tersebut sesuai arahan KPU, ” tutupnya.