Site icon Jejak Keadilan

Return dan Resiko Dalam Keuangan Syariah

Return dan Resiko Dalam Keuangan Syariah

Return dan Resiko Dalam Keuangan Syariah

Artikel– Dalam manajemen keuangan perusahaan manajer keuangan perlu memperhatikan
tigadimensi aliran kas : (1) besar (magnitude), (2) timing, dan (3) risiko. Bab ini
membicarakantentang risiko. Pengertian dan diskusi risiko diperlukan karena manajer akan
mengevaluasiinvestasi yang berisiko.

Salah satu aplikasi konsep risiko adalah biaya modal rata-rata tertimbang yang dipakai sebagai discount rate (tingkat diskonto) dalam penganggaran modal.

Biaya modal bias didefenisikan sebagai tingkat keuntungan yang disyaratkan. Ada hubungan positif antara tingkat keuntungan yang disyaratkan dengan risiko.

Resiko dan Return Markowitz . Returnmerupakan hasil yang diperoleh dari
investasi. Return dapat berupa return yang sudah terjadiatau berupa return ekspektasi yang
belum terjadi, tetapi yang diharapkan akan terjadi padamasa mendatang return realisasi
dihitung berdasarkan data historis yang berguna sebagaidasar penentuan return ekspektasi
dan resiko pada masa mendatang.

Return ekspektasi merupakan return yang diharapkan akan diperoleh investor pada masa mendatang. Palingtidak terdapat dua jenis model yang digunakan untuk mengukur resiko dan return, baik pada aktiva tunggal, sekumpulan aktiva yang membentuk portofolio maupun portofolio optimal, yaitu model Markowitz dan model indeks tunggal.

PERHITUNGAN RETURN
Return dalam bahasa sehari-hari disebut dengan tingkat keuntungan atau
kembalian.

Return adalah tingkat keuntungan atau pengembalian modal ( ma’ad
).[1]Misalkan kitamembeli aset keuangan ( dayn) dalam bentuk saham dengan harga Rp.
1.000, kemudian satutahun mendatang kita menjual dengan harga Rp. 1.200. perusahaan
membayar devidensebesar Rp 100 pada tahun tersebut.Tingkat keuntungan dihitung
sebagai berikut :
Rp 1.200 + Rp 100 Rp 1.000 Return ( ) x 100% Rp 1.000 ( Rp 300 / Rp 1.000 ) x 100 % =
30 %

Formula yang lebih umum untuk menghitung return adalah sebagai berikut :
Return = {[ (P t – P t-1 ) + D t ]/ P t-1 } x 100%
Dimana :
P t = Harga atau nilai pada periode t
P t-1 = Harga atau nilai pada periode sebelumnya (t-1)
D t = Dividen yang dibayarkan pada periode t
Periode tersebut bisa harian, bulanan dan tahunan. Dalam contoh di atas,
periodetersebut adalah tahunan. Dengan demikian, pada contoh di atas, makainvestor
memperolehkeuntungan sebesar 30% per-tahun.

PERHITUNGAN TINGKAT KEUNTUNGAN ( RETURN ) YANG
DIHARAPKAN DAN RISIKO
Risiko diartikan sebagai kemungkinan penyimpanan dari hasil yang
diharapkan.

Untuk mengoperasionalkan definisi tersebut, kita bisa menggunakan standar
deviasi untukmenghitung dispersi (penyimpanan) dari hasil yang diharapkan. Dengan
demikian standardeviasi kita gunakan untuk mengukur risiko, jadi, semakin besar standar
deviasi tingkatkeuntungan suatu aset, semakin tinggi risiko aset tersebut
Misalkan ada dua aset A dan B. Kemudian, kita memperkirakan beberapa skenario
dimasa mendatang dengan probabilitas dan tingkat keuntungan ( return ) yang terjadi.
Gambaran dapat dihitung seperti berikut :

Perhatikan bahwa probabilitas berjumlah satu (0,20+0,2+0,2+0,2+0,2=1). Ada dua
hukum probabilitas, yaitu :

  1. Jumlah probabilitas harus sama dengan 1
  2. Nilai probabilitas harus besar atau sama dengan nol.
    Kedua hal tersebut merupakan persyaratan dari probabilitas. Berapa tingkat
    keuntungan dan risiko untuk aset Muamalah dan Syari’ah? Tingkat keuntungan
    yangdiharapkan ( expected return) bisa dihitung sebagai berikut ini.
    E(R Muamalah ) = 0,20 (25%) + 0,20 (15%) + 0,20 (5%) + 0,20 (2,5%) = 11%
    E(R Syariah ) = 0,20 (3%) + 0,20 (5%) + 0,20( 6%) + 0,20 (6,5) + 0,20 (7%) = 5,5%
    Hal tersebut terlihat bahwa tingkat keuntungan yang diharapkan untuk sahamMuamalah
    lebih tinggi dibandingkan Syariah. Risiko untuk menentukan daya tarik
    investasiMuamalah dan Syariah bisa dihitung dengan menghitung standar deviasi return
    masing-masing saham
    Perhitungan standar deviasi untuk masing-masing saham dapat dilakukan sebagai
    berikut ini :
    Pertama kita menghitung varians return untuk masing-masing saham. Setelah
    variansditemukan, standar deviasi dihitung sebagai akar dari varians return tersebut. σ A2
    = 0,25 (20 – 9) 2 + 0,25 (10 – 9 2 ) + 0,25 (7,5 – 9 2 ) + 0,25 (5 – 9) 2 + 0,25 (2,5 – 9) 2 =
    36,5 σ A = (36,5) 1/2 = 6,04% σ B2 = 0,25(2,5 – 5,2) 2 + 0,25 (4 – 5,2) 2 + 0,25 (6 – 5,2)
    2 + 0,25 (6,5 – 5,2) 2 + 0,25(7 – 5,2) 2 = 2,68 σ B = (2,68) 1/2 = 1,69%

Penulis: Nada Baihaki 2151020352
Perbangkan Syariah / H Uin Raden Intan, Bandar Lampung

Exit mobile version