Bengkulu– Petani kopi di Provinsi Bengkuĺu saat ini sedang sumringah melihat harga kopi yang cukup tinggi. Sebab, harga kopi saat ini yang sudah tembus Rp. 38.000 perkilogram.
Dampak positifnya penghasilan petani meningkat, khususnya petani kopi. Data Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu, harga kopi yang saat ini tembus 38.000 perkilogram sudah terjadi sebelum puasa lalu. Hanya saja, harga kopi yang meningkat saat ini tidak sebanding dengan harga hasil tani lainya.Anggota DPRD Provinsi Bengkulu Moch Gustiadi menyatakan, meski harga kopi meningkat drastis beberapa bulan ini, namun pemerintah daerah (pemda) diminta agar memikirkan peningkatan harga hasil tani lainya.
“Kopi harganya cukup meledak. Tapi sawit, sayuràn seperti cabe ataupun lainya jauh dari kata menguntungkan petani. Nah, ini kan berarti kesejahteraan petani masih jauh. Maka pemda kita harapkan cepat mengambil cara untuk menaiki harga harga tani lainya,” pintanya, (11/7/2023).
Pria yang akrab disapa Edi Tiger ini menambahkan, pemerintah daerah juga diperlukan memberikan bantuan pupuk ataupun bibit untuk petani selama harga tani yang masih belum stabil.
Seperti sayuran, agar dibantu pupuknya sekarung harganya 30 ribu-50 ribu. Ketika panen petàni jual hasil taninya seperti sayuran sehargà 20 ribu. Nah ini kan malah rugi. Maka itu pemda diharapkan bisa memberikan bantuan pupuk selama harga masih belum stabil,” pungkasnya. (Adv)

1 Komentar