Bengkulu– Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Bengkulu, melaksanakan kegiatan Sosialisasi Ormas Keagamaan dengan tema ‘Peran Ormas Keagamaan Dalam Menjaga Keharmonisan Pelaksaan Pemilu dan Pilkada 2024’ yang di laksanakan di Hotel Adeva Pantai Panjang, Kota Bengkulu.
Narasumber dalam sosialisasi ini, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Bengkulu, Moh. Redwan Arif, S.Sos,. M.P.H, Anggota Komisi I DPRD Provinsi Bengkulu, Drs. H. Sumardi, M.M, Ketua Umum MUI Provinsi Bengkulu, Prof. Dr. Rohimin, M.Ag, dan Kasubdit Sosial Budaya Dit Itelkam Polda Bengkulu, AKBP Suherwanto, dengan Moderator, Deva Agusta, M.H.
Redwan Arif dalam kesempatan nya mengharapkan kepada seluruh ormas keagamaan yang ada di Provinsi Bengkulu untuk dapat mensukseskan Pemilihan Umum pada Tahun 2024 mendatang. Ia juga berharap kepada ormas yang khususnya ormas di bidang keagamaan untuk dapat menetralisir kemungkinan polarisasi masyarakat dan praktik politik identitas dalam pemilu 2024 yang di khawatirkan dapat menyebabkan perpecahan di masyarakat.
“Tujuan dari kegiatan ini sebagai langkah membangun komitmen bersama menjaga keharmonisan dalam menyambut pelaksanaan Pemilu dan Pilkada agar dapat terselenggara dengan baik, tanpa ada nya perpecahan di tengah-tengah masyarakat,” ungkap Redwaan Arif.
Senada juga disampaikan oleh Anggota DPRD Provinsi Bengkulu, Drs. H Sumardi, M.M dalam kesempatannya ia menjelaskan mengenai pentingnya memiliki wawasan kebangsaan. Sumardi yang akrab di sapa Kombes ini juga menjelaskan pentingnya kegiatan sosialisasi hari ini dalam menyambut Pemilu dan Pilkada 2024 agar tetap kondusif.

“Kegiatan ini baik dilakukan untuk ormas keagamaan dalam rangka mencegah terjadinya polarisasi dan perpecahaan di masyarakat karna berbeda pilihan politik. Dibutuhkan kesadaran bersama terutama ormas keagamaan untuk menjaga kondusifitas di tengah-tengah masyarakat.”
“Perlunya peningkatan wawasan kebangsaan kedepan nya agar kita dalam memilih pemimpin tidak hanya berdasarkan identitas saja, tapi juga berdasarkan sumber informasi tepat yang didapatkan serta program masuk akal yang ditawarkan,” ungkap Sumardi.
Ketua Umum MUI Provinsi Bengkulu menjelaskan mengenai pengolahan suatu informasi yang diterima untuk dapat di olah terlebih dahulu. “Dipastikan dahulu sumber nya, Tabayun kalau dalam tradisi Islam,” ungkapnya.
Sedangkan AKBP Suherwanto menjelaskan persiapan Polda Bengkulu dalam mencegah terjadi nya penyebaran berita Hoaks. Ia juga menjelaskan telah ada kerja sama dengan Dinas Kominfo Provinsi Bengkulu. Jika kedepaan nya ada persoalan mengenai berita bohong dan ujaran kebencian pihak nya sudah menyiapkan email pengaduan masyarakat. (Adv)
3 Komentar