Bengkulu Selatan – Dalam rangka mengawal tugas tim ketahanan pangan tingkat Kabupaten Bengkulu Selatan dan untuk memastikan pendistribusian Program Bantuan Pangan (Bapang) atau beras gratis tepat sasaran dan dengan kualitas terjamin sehingga layak dikonsumsi, Waka Polres Bengkulu Selatan (BS) Kompol Rahmat Hadi F S.H., S.I.K., beserta tim dari Satgas Ketahanan Pangan Pemerintahan Kabupaten (Pemkab) BS diwakili Dinas Ketahanan Pangan (DKP) mengecek langsung Gudang Bulog di Kecamatan Manna, Selasa (12/09/23).
Pada pengecekan tersebut juga untuk memastikan stok beras Program Bapang di Gudang Bulog BS kuotanya cukup, sesuai dengan jumlah Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang sesuai kriteria dan terdata. Sebab, beras Program Bapang hanya dibagikan kepada keluarga yang kurang mampu dan terdata pada Kementerian Sosial (Kemensos).
“Pertama kita ingin memastikan stok beras tersedia dan hari ini dari kapasitas gudang 900 ton beras, kemarin sempat terisi lebih dari 100 ton beras. Hal tersebut karena adanya penugasan distribusi beras bantuan pemerintah atau Bapang sehingga mencapai 100 ton dan hari ini akan didistribusikan sebanyak 8,2 ton untuk Kecamatan Pasar Manna,” ujar wakapolres Kompol Rahmat Hadi F S,H., S.I.K.
Lebih lanjut, Waka Polres mengatakan pihaknya juga mengambil karung beras secara acak di Gudang Bulog untuk dijadikan sampel untuk ditimbang agar mengetahui berat beras yang akan disalurkan sesuai dengan ketentuan. Adapun pada Program Bapang ini, setiap satu KPM akan menerima beras seberat 10 Kg.
“Setelah kita cek dan kita timbang, untuk berasnya kualitasnya bagus dan beratnya cukup. Hari ini juga kita telah melakukan pengawalan beras yang didistribusikan kepada masyarakat di desa, yaitu Desa Batu Kuning dan Batu Lambang,” katanya.
Kompol Rahmat Hadi F S.H., S.I.K., juga dengan tegas mengimbau masyarakat yang membeli beras murah di mitra Bulog atau penerima beras Program Bapang untuk tidak dijual kembali. Sebab, hal itu sangat tidak dibenarkan karena beras murah dan beras bantuan pemerintah untuk meringankan beban masyarakat pada saat kesulitan pangan.
“Jadi kami harapkan betul jangan sampai terjadi dan kami temukan masyarakat menimbun beras bulog, khususnya yang Program Bapang dijual kembali. Itu tidak boleh,” tegasnya Kajari Hendri Hanafi S.H., M.H., juga memantau pendistribusi Program Bapang.
“Jelas beras Program Bantuan Pangan ini akan kita pantau terus dan kami juga tidak segan akan menindak tegas bagi siapa saja yang menjual belikan beras bantuan pemerintah untuk kepentingan pribadi. Kami ingatkan kembali masyarakat jangan panik dengan kelangkaan beras, karena program bantuan akan disalurkan dan pendistribusiannya akan dikawal,” sampai Kajari Hendri Hanafi S.H., M.H.