Kekeringan Meluas Masyarakat Blitar Selatan Mulai Dapat Bantuan Air

Blitar, JejakKeadilan.Com Kekeringan yang terjadi membuat sejumlah wilayah di Indonesia mengalami kekurangan air bersih.Tidak terkecuali dengan wilayah Kabupaten Blitar khususnya yang berada di selatan atau pesisir laut.

Hingga awal bulan Oktober ini sudah ada 3 Desa di wilayah Blitar Selatan yang mengalami kekeringan. Desa yang dilanda kekeringan itu yakni Tugurejo, Sukorejo yang berada di Kecamatan Wates dan Sumber Kembar yang ada di Kecamatan Binangun Kabupaten Blitar.

Total ada 648 kepala keluarga yang terdampak kekeringan. Ratusan warga tersebut kini hanya mengandalkan bantuan air bersih dari sejumlah pihak seperti Badan Penanggulangan Bencana Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Blitar, Polres Blitar, PMI, hingga Ormas Keagamaan.

“Hampir setiap hari kami droping air bersih ke kedua kecamatan tersebut, karena memang mereka sangat memerlukan air bersih,” kata Ivong Bettryanto, Kepala BPBD Kabupaten Blitar, Kamis (05/10/23).

Beberapa desa tersebut, memang sudah biasa menjadi langganan kekeringan setiap musim kemarau tiba. Desa Tugurejo Kecamatan Wates misalnya, wilayah yang berada di paling tenggara Kabupaten Blitar itu sejak bulan Agustus lalu sudah mengalami kekeringan.

Bahkan pada bulan September lalu, Desa Tugurejo mengalami kekeringan yang cukup signifikan akibat terus berkurangnya debit air tanah di wilayah itu. Warga pun terpaksa mencari sumber air yang masih ada, sembari menunggu bantuan air bersih dari Pemerintah Daerah.

Kekeringan tersebut ternyata terus meluas hingga menjalar ke desa tetangga yakni Sukorejo Kecamatan Wates Kabupaten Blitar. Di Desa Sukorejo ini ada 388 jiwa yang terdampak kekeringan akibat El Nino.

Tidak berhenti disitu, kemarau panjang yang terjadi juga membuat air tanah di Desa Sumber Kembar Kecamatan Binangun Kabupaten Blitar juga ikut menyusut. Akibatnya sebanyak 295 kepala keluarga di desa tersebut mengalami kesulitan air bersih.

Dua kecamatan tersebut memang bertetangga. Struktur tanah di dua kecamatan itu juga sama dan berada di wilayah pegunungan. “Pipanisasi sebetulnya sudah dilakukan. Tapi kalau debit sumber airnya memang kering, ya tetap tidak ada air yang mengalir sampai ke warga. Semoga cuaca berpihak pada kita, sehingga kekeringan ini tidak semakin meluas,” imbuhnya.(Zun)

Tinggalkan Balasan