Jejak Kuliner- Nasi goreng menjadi salah satu makanan yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan masyarakat Indonesia. Seperti apa asal usulnya dan bagaimana nasi goreng berhasil merangkul berbagai rasa dan budaya dalam satu hidangan?
Nasi goreng adalah salah satu masakan yang kerap muncul di berbagai daerah di Indonesia. Masyarakat Indonesia berbondong-bondong untuk mencicipinya. Namun, apakah Anda tahu asal mula nasi goreng? Beberapa sumber menyebutkan bahwa nasi goreng pertama kali ditemukan di Tiongkok sekitar 1.500 tahun yang lalu. Konon, di sana nasi goreng hanya dihidangkan sebagai makanan biasa bagi rakyat jelata.
Berkembangnya zaman membuat masakan ini menyebar ke berbagai negara di Asia. Ada yang menyebutkan bahwa nasi goreng mulai dikenal di Indonesia sejak masa penjajahan Belanda. Di zaman tersebut, nasi goreng masih dihidangkan dengan telur dadar dan ayam kecil. Perlahan-lahan, nasi goreng menjadi salah satu hidangan favorit masyarakat Indonesia.
Nasi goreng makin digemari karena ia mampu menggabungkan berbagai macam rasa yang berbeda dalam satu piring. Ada beberapa jenis nasi goreng yang sangat terkenal di Indonesia, seperti nasi goreng kampung, nasi goreng Jawa, nasi goreng kambing, nasi goreng seafood, dan masih banyak lagi. Masing-masing memiliki citarasa yang khas dan menggugah selera.
Nasi goreng kampung memadukan bumbu sederhana namun tetap memberikan sensasi rasa yang kenikmatan. Nasi goreng Jawa memiliki rasa pedas yang segar dengan bumbu rempah-rempah yang khas. Nasi goreng kambing memberikan cita rasa yang kuat karena daging kambingnya. Nasi goreng seafood, seperti namanya, menggunakan bahan dasar ikan atau kepiting, yang memberikan rasa gurih yang khas.
Namun, Anda tidak perlu khawatir jika tidak suka dengan rasa pedas atau kuat. Anda tetap bisa menikmati nasi goreng dengan cita rasa yang lainnya. Anda bisa meminta nasi goreng yang dibuat secukupnya sesuai selera Anda. Bahkan sekarang, beberapa tempat menyediakan nasi goreng vegetarian, yang menggunakan bahan dasar jamur atau sayuran.
Nasi goreng memang mampu menggabungkan berbagai macam rasa dalam satu piring. Namun, di balik kelezatannya, ia juga menyimpan pengaruh berbagai budaya. Bahan-bahan tertentu yang digunakan dalam nasi goreng disesuaikan dengan wilayah atau budaya yang membawanya. Seperti nasi goreng Jawa yang menggunakan terasi sebagai bahan dasar bumbunya, berbeda dengan nasi goreng kambing yang memiliki rasa rempah-rempah khas kawasan Timur Tengah.
Integrasi budaya tersebut juga dapat dilihat dalam teknik pengolahan nasi goreng. Ada yang menggunakan sisa nasi dari hari sebelumnya, ada yang menggoreng nasi dengan bumbu yang berbeda-beda, lalu ada juga yang menambahkan bahan tambahan, seperti sosis, keju, atau kornet. Dari berbagai kombinasi tersebut lahirlah variasi nasi goreng yang menyenangkan untuk dinikmati.
Maka tak heran jika satu hidangan nasi goreng dapat menggambarkan keragaman dan kekayaan budaya di Indonesia. Dari kebesaran kerajaan Jawa, komunitas Tionghoa, khas rempah-rempah dari Timur Tengah, geopolitik Indonesia yang sangat plural, semua tergabung dalam satu piring nasi goreng. (Yongki)