Bengkulu, jejakkeadilan.com–Peringatan Hari Buruh Internasional (May Day) 1 Mei 2025 di Provinsi Bengkulu berlangsung meriah dan penuh makna dengan digelarnya berbagai kegiatan sosial dan pelayanan publik yang dipusatkan di Kantor Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Bengkulu, Kamis (1/5).
Momen tahunan ini dimanfaatkan Pemerintah Provinsi Bengkulu untuk memperkuat sinergi antara pemerintah, serikat pekerja, dan masyarakat dalam upaya meningkatkan kesejahteraan para pekerja.
Sekretaris Daerah Provinsi Bengkulu, Herwan Antoni, menyampaikan bahwa peringatan May Day kali ini difokuskan pada peluncuran program “Bantu Rakyat”, sebuah gerakan pelayanan lintas sektor yang langsung menyentuh kebutuhan dasar para buruh.
“Program ‘Bantu Rakyat’ adalah bentuk kepedulian nyata. Bukan sekadar seremoni, melainkan aksi langsung untuk memenuhi hak-hak dasar pekerja,” ujar Herwan dalam sambutannya.
Ia menambahkan bahwa perhatian terhadap kesejahteraan buruh harus menjadi prioritas, termasuk akses terhadap jaminan kesehatan, perlindungan ketenagakerjaan, dan pendidikan.
Sementara itu, Kepala Disnakertrans Provinsi Bengkulu, Syarifudin, menyatakan bahwa kantor Disnaker kini difungsikan sebagai “Rumah Buruh”, tempat buruh bisa memperoleh berbagai pelayanan penting.
“Hari ini kita gelar jalan sehat, pengobatan gratis, donor darah, sunatan massal, pembagian beasiswa, serta bantuan sosial bagi pekerja,” jelasnya.
Kegiatan ini turut melibatkan berbagai pihak, termasuk BPJS Ketenagakerjaan, yang pada kesempatan itu menyalurkan berbagai bentuk santunan dan bantuan, seperti JHT, JP, JKK, serta bantuan JKP dengan total nilai mencapai Rp 468 juta.
Dukungan juga datang dari kalangan serikat pekerja. Sekretaris DPD KSPSI Bengkulu, Panca Darmawan, menyampaikan apresiasinya terhadap inisiatif pemerintah yang menurutnya menjadi contoh nyata kolaborasi positif.
“Kami berharap kegiatan seperti ini menjadi agenda tahunan. Pemerintah hadir langsung untuk buruh, ini hal luar biasa,” tegasnya.
Peringatan Hari Buruh di Bengkulu tahun ini menjadi simbol perubahan, bahwa May Day bukan hanya perayaan seremonial, tapi juga wujud komitmen terhadap pembangunan sosial yang adil dan inklusif bagi pekerja di seluruh daerah. (m4*)