Konferensi Ke 1 Ranting Nadhlatul Ulama Kelurahan Bandar Durian

Musyawarah Pembentukan Ranting Nadhlatul Ulama, Dusun Suka Maju, Kelurahan Bandar Durian, Kecamatan Aek Natas, Kabupaten Labuhanbatu Utara, Sabtu 14 Juni 2025.

JejakKeadilan.com – Labura || Musyawarah Pembentukan Ranting Nadhlatul Ulama, Dusun Suka Maju, Kelurahan Bandar Durian, Kecamatan Aek Natas, Kabupaten Labuhanbatu Utara, Sabtu 14 Juni 2025.

Hasil musyawarah NU Ranting Kelurahan Bandar Durian, Ketua Rois Terpilih Bapak Tarimin Dan Ketua Tanfidziyah Bapak Tomi Irawan.

Bacaan Lainnya

Konferensi NU Ranting Kelurahan Bandar Durian di hadiri oleh PC NU Labuhanbatu Utara Ustadz Zakaria Harahap Dan Ustadz Rambe beserta rombongan.

Hadir juga ketua Rois MCW NU Aek Natas Ustadz Al Bahri tanjung Dan ketua Tanfidziah ustadz Artisyah Hamdayan dan rombongan.

Turut hadir pengurus NU Ranting perkebunan Aek paminke dan pengurus NU Ranting Desa Ujung Padang Ustadz Zulhelmi Silaen.

PCNU Labuhanbatu Utara Ustadz Rambe menyampaikan Sejarah NU:
Nahdlatul Ulama (NU) adalah organisasi keagamaan Islam terbesar di Indonesia yang didirikan pada 31 Januari 1926 oleh K.H. Muhammad Hasyim Asy’ari di Surabaya, Jawa Timur. Berikut adalah garis besar sejarah NU:

Awal Mula

  • NU didirikan sebagai respons terhadap munculnya gerakan modernis Islam yang dianggap tidak sesuai dengan tradisi Islam tradisional di Indonesia.
  • Organisasi ini bertujuan untuk mempertahankan dan mengembangkan ajaran Islam Ahlussunnah wal-Jama’ah, yang mengikuti mazhab Syafi’i dalam fikih dan Asy’ariyah dalam akidah.

Perkembangan

  • Pada tahun 1928, NU mulai menggunakan bahasa Jawa dalam khotbahnya, selain bahasa Arab.
  • Pada tahun 1937, NU bergabung dengan organisasi Islam lainnya dalam Majelis Islam A’la Indonesia (MIAI) sebagai forum diskusi.
  • Selama Perang Kemerdekaan Indonesia, NU menyatakan bahwa perang melawan Belanda adalah jihad dan banyak anggota NU yang terlibat dalam perjuangan kemerdekaan.

Politik

  • NU pernah menjadi partai politik dan berpartisipasi dalam pemilihan umum di Indonesia, termasuk pada tahun 1955, 1971, 1977, dan 1982.
  • Pada tahun 1984, NU memutuskan untuk keluar dari politik praktis dan fokus pada kegiatan keagamaan dan sosial dengan deklarasi “Kembali ke Khittah 1926”.
  • Setelah reformasi 1998, NU kembali terlibat dalam politik melalui Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang dipimpin oleh Abdurrahman Wahid.

Ajaran dan Identitas

  • NU menganut ajaran Islam Ahlussunnah wal-Jama’ah dan memiliki struktur organisasi yang terdiri dari Pengurus Besar, Pengurus Wilayah, Pengurus Cabang, dan lain-lain.
  • Lambang NU diciptakan oleh K.H. Ridwan Abdullah dan memiliki makna yang mendalam dalam ajaran Islam.
  • NU juga memiliki berbagai lembaga dan badan otonom yang bergerak dalam bidang dakwah, pendidikan, sosial, dan ekonomi.
  • Semoga terbentuknya NU di kelurahan Bandar Durian ini membawa manfaat yang positif. Jelasnya.
  • Kalimat yang terkenal dari K.H. Hasyim Asy’ari adalah: “Man hajaanu fil NU faqad hajaanu fiyya” atau yang lebih umum dikutip sebagai “Barangsiapa yang menjadi warga NU, maka aku anggap dia sebagai santriku.”

K.H. Hasyim Asy’ari memiliki pandangan bahwa anggota NU adalah bagian dari keluarga besar NU dan dia merasa bertanggung jawab untuk membimbing mereka dalam beragama dan berkehidupan.