Jakarta, JejakKeadilan.com – Presiden Prabowo Subianto telah mengeluarkan Instruksi Presiden (Inpres) pada Selasa (24/6/2025) sebagai respons terhadap masalah serius yang dihadapi Pulau Enggano, Bengkulu.
Pulau ini terisolasi sejak Maret 2025 akibat pendangkalan jalur menuju Pelabuhan Pulau Baai yang selama delapan bulan terakhir tidak bisa diakses oleh kapal layanan laut.
Masyarakat Enggano mengalami kesulitan tak terhindarkan termasuk keterbatasan pangan, hasil bumi yang tidak dapat dipasarkan, dan akses kesehatan yang hampir terhenti. Situasi ini juga memengaruhi ekonomi lokal secara signifikan.
Lewat Inpres ini, Presiden Prabowo berinisiatif untuk mempercepat langkah-langkah pembangunan di pulau terpencil tersebut. Penandatanganan Inpres dilakukan dengan pendampingan sejumlah pejabat penting, menunjukkan komitmen serius pemerintah dalam memulai perubahan.
Presiden Prabowo Subianto menyatakan dukungan penuh kepada rakyat Enggano. “Rakyat Enggano harus tetap semangat. Kita berkomitmen untuk mendukung dan mendorong pembangunan di Enggano,” ujar Presiden.
Sebelumnya, Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad ditugaskan untuk menyampaikan aspirasi dalam rapat koordinasi dengan pemerintah terkait isu di Pulau Enggano. Dasco juga telah berkomunikasi dengan Pelindo, pengelola Pelabuhan Baai, untuk segera melakukan pengerukan guna mengatasi pendangkalan yang menghambat.
Dasco mengungkapkan bahwa rapat koordinasi hari ini diharapkan mampu memberikan solusi nyata terhadap masalah yang dihadapi masyarakat Enggano. Dia menegaskan perlunya tindakan segera untuk mengatasi kesulitan yang ada.
Dengan langkah-langkah konkret yang diharapkan segera diterapkan setelah rapat koordinasi, kondisi di Pulau Enggano dapat diperbaiki demi kesejahteraan warga setempat. (JK)