Strategi Kuat Ormas Bengkulu Dorong Investasi dan PAD Menuju Indonesia Emas 2045

Suasana Focus Group Discussion di Hotel Wilo, Bengkulu, yang membahas peran ormas dalam meningkatkan iklim investasi daerah.

Bengkulu, JejakKeadilan.com – Direktorat Intelijen Keamanan (Ditintelkam) Kepolisian Daerah (Polda) Bengkulu melalui Subdirektorat Ekonomi menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) bertajuk “Peran Organisasi Kemasyarakatan dalam Peningkatan Investasi di Provinsi Bengkulu Guna Peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan Pertumbuhan Ekonomi Menuju Indonesia Emas 2045”, pada Selasa, 24 Juni 2025, bertempat di Hotel Wilo, Kota Bengkulu.

Ditintelkam Polda Bengkulu Gelar FGD Bahas Peran Ormas dalam Meningkatkan Investasi dan PAD.

Bacaan Lainnya

‎Kegiatan ini dihadiri oleh berbagai unsur masyarakat, mulai dari organisasi masyarakat (ormas), pelaku usaha, mahasiswa, media massa, hingga akademisi. FGD ini bertujuan untuk menggali peran strategis ormas dalam menciptakan iklim investasi yang kondusif, guna mendukung pertumbuhan ekonomi daerah dan mendorong pencapaian visi Indonesia Emas 2045.

‎Dalam sambutannya, Direktur Intelkam Polda Bengkulu yang diwakili oleh Kepala Subdirektorat Ekonomi, AKBP A.K. Jauhar, S.Ag, menyampaikan pentingnya sinergi antara aparat keamanan, pemerintah, ormas, dan pelaku usaha dalam mendukung percepatan pembangunan ekonomi di daerah. Ia menekankan bahwa organisasi masyarakat memiliki posisi strategis dalam mendorong partisipasi publik serta menjaga stabilitas sosial yang menjadi salah satu syarat utama terciptanya iklim investasi yang sehat.

‎“Melalui kegiatan FGD ini, kita harapkan akan lahir gagasan-gagasan konstruktif dari para peserta yang dapat mendukung pertumbuhan investasi di Provinsi Bengkulu secara inklusif dan berkelanjutan,” ujar AKBP Jauhar.

‎Salah satu peserta yang juga Ketua Asosiasi Pedagang Kaki Lima Indonesia (APKLI) Bengkulu, Muhar Rozi, menyampaikan apresiasinya terhadap penyelenggaraan kegiatan ini. Ia berharap hasil diskusi dapat mendorong pemerintah daerah memberikan kemudahan-kemudahan kepada para investor.

‎“Kami sangat mendukung kegiatan ini. Harapan kami, para investor yang ingin menanamkan modal di Bengkulu dapat diberi karpet merah dan kemudahan dalam proses perizinan serta investasi. Ini penting agar ekonomi masyarakat meningkat dan PAD daerah pun bertambah,” ujarnya.

‎Dalam FGD tersebut, hadir pula sejumlah narasumber dari berbagai latar belakang, yakni dari Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Provinsi Bengkulu, Pelaksana Tugas Ketua DPP Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Provinsi Bengkulu H. Adran Khalik, S.Sos, Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Provinsi Bengkulu Prof. Khairudin Wahid, serta perwakilan dari kalangan akademisi Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA) Bengkulu.

‎Para pemateri sepakat bahwa keberadaan ormas sangat potensial dalam mendukung pembangunan, khususnya dalam hal edukasi masyarakat, penyampaian informasi kebijakan, hingga pelibatan aktif dalam pengawasan sosial terhadap jalannya investasi di daerah.

‎Selain itu, mereka juga menyoroti pentingnya kolaborasi antara ormas, dunia usaha, dan pemerintah daerah agar iklim investasi tetap aman dan terjaga. Keamanan dan ketertiban menjadi faktor utama yang harus dijaga bersama agar para investor merasa nyaman untuk menanamkan modalnya di Bengkulu.

‎Dengan semangat kebersamaan, FGD ini diharapkan dapat menghasilkan rekomendasi strategis bagi pengembangan iklim investasi yang kondusif di Bengkulu, guna mendukung peningkatan PAD dan pertumbuhan ekonomi daerah, yang menjadi bagian penting dari pembangunan nasional menuju Indonesia Emas 2045.

‎Kegiatan berlangsung dengan lancar dan penuh antusiasme dari para peserta yang aktif berdiskusi dan memberikan pandangan mereka terkait peran ormas dalam pembangunan ekonomi daerah.