Bengkulu, JejakKeadilan.com – Penjabat Sekretaris Daerah Provinsi Bengkulu, Herwan Antoni, resmi membuka kegiatan Focus Group Discussion (FGD) Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) 2025 di Hotel Mercure Bengkulu, Kamis (23/10). Momen ini menandai upaya strategis Pemprov Bengkulu dalam mendukung pelaksanaan program kesehatan nasional yang berkelanjutan.
Dalam sambutannya, Herwan Antoni menyatakan komitmennya terhadap keberhasilan forum tersebut. “Dengan Bismillah, FGD JKN Provinsi Bengkulu tahun 2025 resmi dimulai,” ungkapnya saat membuka acara bertema Sinergi Tata Kelola dan Keberlanjutan Finansial Program JKN.
Acara ini menjadi wadah penting untuk memperkuat kolaborasi antara berbagai pihak, mulai dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, hingga BPJS Kesehatan. Tujuannya adalah memastikan keberlanjutan Program JKN sekaligus memberikan akses layanan kesehatan yang adil dan merata bagi seluruh masyarakat Indonesia.

Anggota Dewan Pengawas BPJS Kesehatan, Wiwieng, menjelaskan capaian Program JKN yang semakin meningkat. Hingga akhir 2024, jumlah peserta sudah mencapai 278,09 juta jiwa atau mencakup 97,6 persen populasi Indonesia. Selain itu, layanan kesehatan yang dimanfaatkan mencapai 685,4 juta kunjungan per tahun. Total biaya pelayanan kesehatan hingga September 2025 diprediksi menembus angka Rp140 triliun, yang mencerminkan kepercayaan masyarakat terhadap layanan ini.
Herwan Antoni juga menyoroti strategi penting melalui hasil diskusi ini, yakni mengalihkan peserta program Funding Based (FB) Mandiri ke skema JKN pusat. Hal ini dipandang sebagai solusi untuk meringankan beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Ia juga tidak lupa menggarisbawahi peran vital Dinas Sosial dalam pemutakhiran data peserta agar selaras dengan kebijakan BPJS Kesehatan.
“Diskusi ini menjadi langkah konkret untuk merumuskan tata kelola yang lebih baik serta menjaga keberlanjutan finansial Program JKN. Kami berharap hasil dari forum ini dapat berkontribusi signifikan terhadap pengembangan kebijakan kesehatan secara nasional,” tutup Herwan Antoni penuh optimisme.
Dengan tema dan substansi yang relevan, forum ini diharapkan bisa menjadi motor penggerak transformasi pelayanan kesehatan di Indonesia menuju 2025 yang lebih inklusif dan berkelanjutan. (Adv)

Anda harus log masuk untuk menerbitkan komentar.