Rejang Lebong, JejakKeadilan.com – Diduga oknum PNS dari di Dinas Pertanian dan Perikanan Rejang Lebong sebut saja Preman, mendatangi kelompok tani (Poktan) atau P3A yang mendapat bantuan Oplah untuk menyetor uang fee 10 persen dari nilai proyek.Bau tak sedap mulai menyeruak pada proyek Optimasi Lahan ( Oplah) non rawa Rp 4,3 miliar di Rejang Lebong.
“Dia itu orang pertanian Dia ngurus surat surat dan administrasi proyek ini. Tapi kami baru kasih 10 persen. Kabarnya masih dikit kelompok yang ngasih. Kan masih banyak juga yang belum cair,” ungkap sumber tak mau ditulis nama.
Kata sumber, beberapa Poktan yang dapat proyek itu memang dananya dari Kementan RI langsung ke rekening Poktan. ” Tapi surat surat orang pertanian Rejang Lebong juga bantu ngurusnyo,” ujarnya.
Sementara itu menurut Kabid Prasarana dan Sarana Distan Rejang Lebong Aryanto, SP sepengetahuan dia tidak ada oknum dari Dispertan yang minta fee. ” Duit nya langsung ke rekening kelompok,” kata Aryanto baru baru ini.
Dijelaskan Aryanto, tahun 2025 ada 42 kelompok yang mendapat proyek Oplah non rawa dari Kementan. Luasan lahan 950 hektare tersebar di kecamatan di Rejang Lebong. ” 1 ha mendapat bantuan Rp 4,6 juta sehingga total bantuan itu Rp 4,3 miliar lebih,” ujar Aryanto.
Lanjutnya, penerima bantuan ada dari Poktan, Gapoktan hingga P3A. ” Bantuan itu untuk membuat irigasi serta pupuk dan bibit. Ya besaran bantuan tergantung dari masing masing luasan lahannya,” demikian Aryanto.
Berdasarkan data salah satu P3A yang mendapat bantuan diduga menggunakan material batu di lokasi. ” Papan merek tidak ada, sepertinya batu mengambil di lokasi itu la. Kebetulan banyak batu,” cetus salah seorang warga.
“Kadis Pertanian dan Perikanan Rejang Lebong Suradi Rifai mengatakan akan Segera panggil Kabid nya,” Katanya Sehingga berita ini kami Tayangkan Setelah Hasil dari komfirmasih (**)
