Hujan Semalam, Perumahan di Kepulauan Meranti Terendam Banjir Parah

Hujan Semalam, Perumahan di Kepulauan Meranti Terendam Banjir Parah

Meranti, JejakKeadilan.Com – Warga Perumahan Meranti Ahsan Residence yang berlokasi di Jalan Gobok, Desa Darussalam, Kecamatan Tebing Tinggi Barat, Kabupaten Kepulauan Meranti,
Riau, mengeluhkan buruknya kondisi infrastruktur perumahan yang berujung pada banjir parah pasca hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut sejak pukul 01.00 WIB hingga 08.00 WIB,

Ketua Gabungan Wartawan Indonesia DPC Kabupaten Kepulaua Merantu (GWI), Jamaluddin, turun langsung ke lokasi untuk melihat kondisi warga yang terdampakBanjir.

Ia menyampaikan bahwa banjir terjadi akibat tidak Berfungsinya sistem drainase (tali air) serta desain jalan perumahan yang lebih rendah dibandingkan wilayah sekitar, sehingga air hujan dengan mudah menggenangi rumah warga.

“Kondisi ini sudah lama dikeluhkan warga, namun hingga saat ini belum ada tindakan nyata dari pihak pengembang. Kami meminta agar segera dibuat saluran air atau parit di kiri dan kanan jalan agar air tidak lagi menggenang,” tegas Jamaluddin di lokasi.

Akibat banjir tersebut, air dilaporkan masuk ke dalam rumah warga dengan ketinggian mencapai puluhan senti meter. Sejumlah perabot rumah tangga dan peralatan elektronik mengalami kerusakan, menyebabkan kerugian material yang tidak sedikit.

Tidak hanya banjir, warga juga mengungkapkan berbagai persoalan lain yang sejak lama belum mendapat perhatian serius dari pengembang perumahan. Di antaranya atap rumah bocor, tembok yang rembes, serta sumur bor yang rusak dan tak kunjung diperbaiki, sehingga menyulitkan warga memperoleh air bersih.

“Kalau mau diperbaiki, warga harus pakai biaya pribadi. Padahal kewajiban pengembang seharusnya menyediakan fasilitas yang layak. Anehnya, pihak bank setiap bulan datang menagih cicilan, sementara keluhan kami diabaikan,” ungkap salah seorang warga dengan nada kecewa.

Kondisi jalan yang rendah juga memperparah situasi, karena air dengan mudah masuk ke area perumahan. Drainase yang tersumbat dan tidak berfungsi menyebabkan air hujan tidak dapat mengalir dengan lancar.

Warga berharap Pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti segera turun tangan dan menekan pihak pengembang agar bertanggung jawab serta memenuhi kewajiban Fasilitas Umum (FASUM) sesuai perjanjian awal.

“Kami hanya ingin hak kami dipenuhi. Jalan yang layak, drainase yang berfungsi, serta rumah yang aman dari kebocoran dan banjir. Kami menuntut pertanggungjawaban penuh atas kerugian yang kami alami,” tutup perwakilan warga.(Jamaludin)