Dampak Media Dalam Pola Asuh Anak

Dampak Media Dalam Pola Asuh Anak
Dampak Media Dalam Pola Asuh Anak

PERKEMBANGAN zaman yang semakin canggih membuat perbedaan antara pola asuh orang tua zaman dahulu dan sekarang. Pada zaman dahulu, teknologi masih minim untuk digunakan pada kegiatan sehari-hari.

Sedangkan pada zaman sekarang ini teknologi sudah berkembang pesat dan tentunya juga di iringi oleh kualitas teknologi yang semakin canggih pula. Dapat kita jumpai di sekeliling kita, bahwa setiap orang tentunya memiliki teknologi digital, baik itu handphone, televisi, laptop dan lain sebagainya.

Handphone adalah teknologi digital yang paling sering kita jumpai dan kita gunakan, karena handphone lebih mudah untuk kita bawa saat beraktifitas.

Berbeda zaman beda pula cara pola asuh orang tua kepada anaknya. Orang tua zaman sekarang ini sudah mengenalkan teknologi digital kepada anak-anak mereka. Jika secara porsi yang pas, pola asuh yang seperti ini baik.

Karena dapat memberikan banyak manfaat bagi anak. Misalnya, mereka dapat membantu meningkatkan keterampilan kognitif dan koordinasi tangan-mata mereka. Mereka juga dapat mempelajari hal-hal baru dan mengenal budaya yang berbeda melalui penggunaan aplikasi dan internet sehingga anak dapat mengenal dunia yang lebih luas dengan mudah.

Namun perlu kita ketahui anak usia 0-2 tahun tidak diperbolehkan dalam memegang gawai. Menurut Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Kominfo Rosarita Niken Widiastuti, ada alasan secara kesehatan dan psikologis yang menganjurkan agar anak-anak usia tersebut sebaiknya belum menggunakan gawai.

Radiasi pancaran sinar gawai dinilai bisa membahayakan kesehatan kepada anak. Begitu juga dengan banyaknya konten pada fitur gawai yang dikhawatirkan tidak diketahui anak-anak apakah merupakan positif atau negatif. Oleh sebab itu, Dirjen IKP mengimbau, supaya para orang tua amat mengawasi perkembangan aktivitas anaknya terkait penggunaan gadget karena pada masa usia 0-2 tahun perkembangan otak anak sangat tergantung oleh stimulasi lingkungan sekitarnya.

Untuk anak usia 3 sampai 6 tahun mereka boleh pegang gadget tapi dalam pengawasan orang tua. Namun saat mereka menggunakan gadget tanpa porsi yang pas tentunya akan menimbulkan dampak negatif. Dimana anak akan ketergantugan oleh gadget, inilah yang harus dihindarkan. Karena saat anak sudah betergantungan dengan gadget dikhawatirkan anak di usia muda akan terpapar konten yang belum layak dikonsumsi dan juga penggunaan gadget yang berlebihan akan membawa dampak buruk bagi perkembangan sosial dan emosional anak.

Dampak buruk penggunaan gadget pada anak antara lain anak menjadi pribadi tertutup, gangguan tidur, suka menyendiri, pudarnya kreativitas, dan ancaman cyberbullying karena mereka mungkin tidak dapat bersosialisasi dengan baik dengan orang lain dapat menjadi kecanduan screen time dan perilaku kekerasan, Emosi yang cenderung tidak stabil karena saat mereka ingin bermain handphone tapi tidak diberi, mereka akan berontak, berteriak dan menangis sejadi-jadinya karena mereka terbiasa saat mereka rewel maka handphone adalah penenang mereka.

Konten media yang bisa diakses anak dapat menimbulkan sifat agresif pada anak. Kekerasan fisik dan seksual banyak beredar di internet dan jika tidak dilakukan pengawasan, anak bisa terpapar itu semua. Inilah sebabnya mengapa penting bagi orang tua untuk memantau penggunaan gadget anak-anak mereka dan memastikan bahwa mereka menggunakannya dalam jumlah sedang.

Dilihat dari sisi kesehatan gadget dapat menyebabkan masalah seperti sakit kepala, sakit leher, dan mata kering. Penting bagi orang tua untuk menyadari dampak positif dan negatif dari gadget modern pada perkembangan anak.

Penulis : Gayatri Mirah Gusti
Mahasiswi Jurnalistik Fisip UNIB

Tinggalkan Balasan

1 Komentar

  1. Ping-balik: jarisakti