BENGKULU – Ketua KPU Kota Bengkulu, Rayendra Pirasad mengapresiasi gelaran Focus Group Discussion (FGD) yang diselenggarakan Polresta Bengkulu dengan tema “Ngumpul Besamo Sanak Kito dalam rangka Silahturahmi Bersama Tokoh Elemen Masyarakat untuk Menciptakan Harkamtibmas Kota Bengkulu”.
Rayendra menilai upaya yang dilakukan Kapolresta Bengkulu Kombes Pol Aris Sulistyono, SH, MH ini merupakan gerak cepat dalam upaya Kamtibmas. “Kami (KPU, red) belum gerak (sosialisasi kamtibmas Pemilu 2024), Kapolresta Bengkulu sudah duluan,” puji Rayendra terhadap pelaksanaan Focus Group Discussion (FGD) yang digelar di Hotel Adeeva Pantai Panjang Kota Bengkulu, Rabu (26/7/2023) pukul 09.30 WIB.
Hadir dalam kegiatan ini, Wakil Walikota Bengkulu Dr. Dedy Wahyudi, SE, MM, Kasat Intelkam Polresta Bengkulu Kompol Rufaicen, SH, Ketua Bawaslu Kota Bengkulu Mico Yudhistira, MH, Ketua Kesbang Pol Dra. Zuliyati, Ketua NU H. Riskan Efendi Syahbudin M. Pd, Ketua Muhammadiyah Fazrul Hamidy, serta para tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat, ketua OKP, LSM, Ormas, Ormawa serta BEM Kota Bengkulu.
“Sebentar lagi tepatnya 14 Februari 2024, kita akan memilih lagi dalam pemilu 2024. Dengan dikumpulkannya seluruh stakeholder dan tokoh-tokoh masyarakat di Kota Bengkulu, di sini kita bisa lebih cepat menciptakan Harkamtibmas Kota Bengkulu yang kondusif, sesuai harapan dan inisiasi Kapolresta serta harapan kita semua,” ujar Rayendra saat menjadi narasumber di kegiatan ini.
Peran banyak kalangan masyarakat dalam menghadapi pemilu 2024, bisa mewujudkan pemilu rasional yang harus dikampanyekan kepada masyarakat. “Terutama terkait partisipasi pemilih yang sebelumnya 60 sampai 70 persen, harus kita tingkatkan 80 persen lebih,” harap Ketua KPU Kota Bengkulu.
KERAWANAN TERENDAH SE-INDONESIA
Senada, Ketua Bawaslu Kota Bengkulu Mico Yudhistira, MH yang juga menjadi narasumber, perlu peranan gerakan tokoh-tokoh Bengkulu, OKP, LSM dan mahasiswa dalam menciptakan kondisi aman dan nyaman dalam pelaksanaan pesta demokrasi.
“Tingkat partisipasi pemilih pada pemilihan yang lalu, kita masuk presentase sedang. Mudah-mudahan dengan diadakannya acara yang diinisiasi Kapolresta Bengkulu ini, kita yang hadir di sini bisa meningkatkan dan menumbuhkan kesadaran masyarakat agar tingkat partisipasi dalam pemilihan nantinya meningkat,” pesan Mico.
Menyangkut Kamtibmas, Mico selalu Ketua Bawaslu juga mengharapkan peran masyarakat dalam mengawasi pemilu. Pengawasan itu menjadi penting bagi Bawaslu Kota Bengkulu untuk menciptakan demokrasi yang sesuai dengan harapan.
“Kami Bawaslu punya slogan Awasi, Cegah, Tindak. Kami mengapresiasi apa yang dilakukan Kapolresta dengan menyiapkan ruang koordinasi untuk wadah bagi kita semua agar tercipta pemilu 2024 yang aman dan damai,” kata Mico.
“Turut bangga dengan bapak Kapolresta Bengkulu, masih peduli dengan para tokoh- tokoh masyarakat, kita diundangnya untuk turut serta hadir. Bagian kami dalam pengawasan, potensi kerawanan hanya sedikit itu juga kami menilai masih dalam angka sedang. Jadi kalau kita lihat secara keseluruhan di Indonesia, Kota Bengkulu itu indeks kerawanannya paling rendah se-Indonesia. Ini membuktikan bahwa dinamika perpolitikan di Kota Bengkulu memang nyaman dan tidak ada gejolak yang menimbulkan permasalahan yang besar,” lanjut Mico.
Melalui kegiatan ini, Wakil Walikota Dedy Wahyudi menyampaikan, semua kita bisa menjaga demokrasi dengan gerakan kamtibmas bersama. Jika ada ajakan untuk golput (golongan putih) atau tidak memilih, peran tokoh masyarakat, agama, adat, OKP, LSM hingga mahasiswa perlu peran untuk menyampaikan pesan bahwa memilih pemimpin harus dilakukan untuk menentukan nasib daerah kita kedepan.
“Saya salut dengan Kapolresta yang punya program Polisi RW. Artinya apa, kita punya polisi yang menjaga hingga ketingkat Rukun Warga, sehingga tujuan Kamtibmas lebih mudah dicapai dengan adanya Polisi RW ini. Dan ini bapak ibu sekalian, kita punya daerah dengan tingkat keamanan yang tinggi,” ungkap Dedy Wahyudi.
“Sebagai contoh, kita punya gereja yang bergandengan dengan masjid di seberangnya, yang ada di Tebeng Kota Bengkulu. Suasana di sana sangat menunjukkan simbol bahwa Kota Bengkulu kita ini aman dan nyaman bagi masyarakat. Apalagi dalam menyelenggarakan pesta demokrasi, tentunya kita semua bisa menjaga kamtibmas sesuai harapan bersama,” ungkap Wawali Dedy Wahyudi.
Kapolresta Bengkulu sendiri saat menjadi narasumber mengungkapkan, kebutuhan rasa aman nyaman di Kota Bengkulu ini, akan menimbulkan rasa damai di segala bidang. Pesta demokrasi di Kota Bengkulu ini akan kita kawal bersama.
Polresta Bengkulu sendiri telah berusaha merawat dan menjaga melalui seluruh kegiatan yang konkrit serta membantu masyarakat dalam pelayanan Kepolisian.
“Pada program-program yang telah kami laksanakan bahwa untuk meyakinkan masyarakat bahwa Kota Bengkulu ini damai, aman dan nyaman. Kami Polresta Bengkulu telah mengadakan Polisi RW dan 301 Polisi RW yang telah kami tempatkan di Rukun Warga tersebut. Sehingga kami mengharapkan segala bentuk layanan yang kami lakukan, ingin membentuk konsep yang konkrit dan tidak merugikan serta tidak menakutkan bagi masyarakat,” demikian Kapolresta.(bro)
Teks foto
NARASUMBER: Ketua KPU Kota Bengkulu, Rayendra Pirasad, Wakil Walikota Bengkulu Dr. Dedy Wahyudi, SE, MM, Kapolresta Bengkulu Kombes Pol Aris Sulistyono, SH, MH dan Ketua Bawaslu Kota Bengkulu Mico Yudhistira, MH saat menjadi narasumber.
FOTO BERSAMA: Kegiatan FGD dihadiri Wakil Walikota Bengkulu, Kapolresta Bengkulu, Ketua KPU Bengkulu, Ketua Bawaslu Bengkulu dan seluruh komponen tokoh masyarakat, agama, adat, OKP, LSM dan mahasiswa di Kota Bengkulu.
2 Komentar