Blitar.jejakkeadilan.com – Anggota DPRD Kota Blitar Totok Sugianto menyoroti ribuan hektare sawah yang dilanda kekeringan hingga gagal panen. Dia mendorong pemerintah mencari solusi untuk mengantisipasi kekeringan.
“Kekeringan ini adalah ancaman nyata yang harus dihadapi oleh banyak wilayah di Indonesia. Pemerintah dituntut menyiapkan strategi antisipasi dan solusi, terutama bagi para petani,” kata Totok dalam keterangannya.Pada awak media, Sabtu (21/10/23).
Rumah tangga, industri, dan pertanian semuanya merasakan dampaknya. Warga harus menghadapi kekeringan, yang mengganggu aktivitas sehari-hari. Ini adalah masalah yang kerap datang saat musim kemarau tiba.
Dengan adanya sinergi antara pemerintah pusat dan daerah dalam mengatasi gagal panen saat musim kemarau. Totok berharap dukungan dan koordinasi itu dapat membantu para petani dan masyarakat yang wilayahnya mengalami kekeringan.
Totok menjelaskan bahwa banyak upaya telah dilakukan untuk mengantisipasi penyebab kegagalan panen dan lonjakan harga barang akibat menurun nya hasil produksi,tetapi meningkatnya permintaan pasar.
“Kami juga mencatat bahwa hubungan antara kelangkaan beras dan kemiskinan ekstrem sangat erat. Untuk mengatasi masalah ini, Ia mengusulkan penambahan bantuan kesejahteraan kepada masyarakat, termasuk bantuan pengobatan gratis bagi warga Blitar yang belum tercover oleh BPID atau KIS.
“Untuk cadangan beras di Bulog telah diantisipasi untuk menghadapi kelangkaan beras. Lalu juga dilakukan penyediaan sumur pompa untuk mengatasi kekeringan di beberapa daerah,” ungkap Totok.
Lanjut Totok, menambahkan bahwa Dinas Kesehatan dan Kominfo telah melakukan sosialisasi terkait kondisi saat ini dan mempersiapkan masyarakat untuk menghadapi suhu panas di atas 32 derajat Celsius.(Zun)