Mengkaji Permasalahan Alokasi Dana Desa

Mengkaji Permasalahan Alokasi Dana Desa

Bengkulu-Kepahiang Jejakkeadilan.com- Perguliran dana desa dari tahun ke tahun semakin meningkat secara pesat dengan rata-rata penerimaan per desa Rp 863 juta. Jika tidak dikelola dengan benar, dana tersebut berpotensi melahirkan beragam persoalan. Di Desa Suro Ilir, Kecamatan Ujan Mas, ditemukan dugaan adanya masalah serius terkait dengan pembangunan jalan lapen. jalan ini tidak sesuai dengan Rencana Anggaran Biaya (RAB) membuat kekhawatiran akan adanya penyimpangan dana yang terjadi yaitu mark up angggaran serta diduga tidak sesuai spesipikasi.

Di ungkapkan Ketua LP.K-P-K Alamsyah bahwa di duga telah terjadi perbedaan antara data lapangan dan perencanaan. Bangunan jalan ini tidak memenuhi standar RAB terutama dalam hal kualitas dan ketebalan lapen . Spesifikasi seharusnya mencapai 6/5 cm, namun di lapangan hanya terukur dugaan kurang dari 4 cm. Hal ini menimbulkan kecurigaan bahwa terjadi penyalahgunaan material dan pengurangan ketebalan aspal yang seharusnya 1,5 mm menjadi hanya dugaan 0,8 mm.

Bacaan Lainnya

“Kondisi ini berdampak langsung pada para pengguna jalan, terutama petani yang mengandalkan jalan tersebut untuk mengangkut hasil panen mereka. Jalan yang mulai rusak hanya dalam waktu singkat setelah pembangunan menyulitkan mereka dalam menjalankan aktivitasnya. Dana Desa yang seharusnya digunakan untuk pembangunan jalan tersebut sebesar Rp 371.050.000” ungkap Alamsyah
Saya minta ke APH, segera mengaudit APBDes tahun 2019-2023.

Ketua LP.K-P-K Kepahiang berharap agar pihak berwenang, termasuk APH Kabupaten Kepahiang, dapat mengambil tindakan sesuai dengan prosedur yang berlaku. Kepala Desa Suru Ilir diminta untuk bertanggung jawab dengan kondisi jalan yang baru saja dibangun namun sudah mengalami kerusakan serius.

“ kita akan segera akan membuat laporan secara resmi kepada pihak APH terkait pengunaan dana desa tahun 2019 dan 2023 yang diduga banyaknya kegiatan serta pembagunan fisik di dana desa suro ilir diduga tidak sesuai spesipikasi dan mar up anggaran dalam pelaksanaan kegiatan” tegas nya.

Agar berita bisa berimbang wartawan mencoba menghubungi kepala desa suro ilir melalui sambungan telpon watsap sampai berita ditayangkan,belum bisa tersambungkan (Pewarta anca)