Dinilai Tidak Mencerminkan Proses Demokrasi, Tokoh Media dan LSM Bengkulu Tolak IKN

Bengkulu, Jejakkeadilan.com – Pernyataan Guru besar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang juga Anggota Dewan Pers terpilih periode 2022-2025, Azyumardi Azra, yang mengkritik proses pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) dengan alasan pemindahan IKN dinilai tidak mencerminkan proses demokrasi, mendapat dukungan dari Bengkulu.

Satu tokoh pemuda Bengkulu yang juga tokoh media online, Saiful Anwar, menjabat sebagai ketua Presidium Konsorsium Nasional Media Siber mengatakan, pemindahan ibu kota negara di Kalimantan merupakan langkah tidak tepat untuk saat ini.

Disampaikan Saiful, saat ini negara masih menghadapi badai pandemi Covid-19 yang berefek pada perekonomian nasional. Hampir semua sektor terdampak. Oleh karena itu, dirinya mendukung adanya penolakan IKN sekaligus pihak yang menggugat UU IKN.

“Saat ini sudah cukup baik ibu kota di Jakarta. Kita juga dari Bengkulu cukup sekali naik pesawat. Selain itu, negara saat ini sedang menghadapi badai pandemi, seharusnya pemerintah fokus pada pemulihan ekonomi nasional, bukan malah mengurus ibu kota negara baru yang menelan dana triliunan.

Ini sangat tidak tepat dalam situasi saat ini, kami mendukung pihak-pihak yang menolak IKN, semoga saja gugatan ke MK terkait UU IKN dikabulkan,” kata Saiful kepada wartawan di Bengkulu, Kamis (27/1/2022).

Hal senada disampaikan oleh tokoh masyarakat Bengkulu yang juga aktifis LSM, Rahman Tamrin. Menurut Tamrin, IKN baru belum tepat untuk saat ini. “Sangat belum tepat, kita masih berpulih dari dampak pandemi Covid-19. Ekonomi masyarakat masih morat marit, pemerintah harusnya berfokus dulu pada pemulihan ekonomi, nantilah mikir IKN baru itu,” kata Tamrin.(JK)

Tinggalkan Balasan

3 Komentar

  1. Ping-balik: Anabolic Steroids