DPRD Provinsi Bengkulu Minta Pembangunan Tol Bengkulu – Lubuk Linggau Dilanjutkan,

BENGKULU– Wakil Ketua II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Bengkulu Suharto mendorong agar capaian pembangunan Jalan Jalan Tol Bengkulu – Lubuk Linggau Seksi I dan II bisa digenjot. Dengan begitu, pembangunan ruas tol tersebut bisa rampung pada tahun 2024.

“Kami meminta ini jadi perhatian pemerintah pusat. Karena bagaimanapun dukungan infrastruktur jalan tol terhadap kemajuan Bengkulu itu cukup besar,” kata Suharto, Jumat (16/9/2022).

Suharto menilai menunda pekerjaan pembangunan multiyear ini hanya membuat Bengkulu lambat berkembang. Lebih dari itu, jika lebih lama akan berdampak pada pembangunan yang terhenti atau mangkrak.

“Kami tak ingin itu terjadi. Sudah banyak masyarakat yang menantikan kehadiran tol ini. Terlebih, jika pembangunannya dilanjutkan setelah 2024 justru akan berdampak lain. Potensi tidak dikerjakannya sangat besar,” sampai Suharto.

Ia menuturkan, penundaan pembangunan jalan tol Bengkulu – Lubuk Linggau tentu saja membuat Bengkulu lebih lama maju. Sebab bagaimanapun jalan tol mampu memberikan dampak yang positif bagi daerah. Oleh sebab itu, pihaknya berharap jangan ada penundaan pembangunan sampai 2024 mendatang.

“Kehadiran jalan tol ini bisa memberikan dampak positif bagi daerah, namun jika pembangunannya ditunda tentu saja dampaknya negatif bagi daerah. Makanya kita minta ini jangan ditunda pembangunannya,” ujar Suharto.

Ia mengatakan, dampak negatif dari penundaan pembangunan jalan tol Bengkulu-Lubuk Linggau di antaranya pertama berkurangnya kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah. Masyarakat akan menganggap pemerintah tidak serius menyelesaikan pembangunan jalan tol di Bengkulu.

“Tentu saja masyarakat akan semakin tidak percaya kepada pemerintah kalau pembangunan jalan tol ini ditunda-tunda,” kata Suharto.

Kemudian kata Suharto, dampak negatif kedua dari penundaan pembangunan jalan tol Bengkulu-Lubuk Linggau yakni jarak tempuh Bengkulu dengan Provinsi Sumatera Selatan tetap lama. Padahal dengan adanya jalan tol jarak tempuhnya bisa lebih cepat. Namun, karena pembangunannya ditunda, maka jarak tempuhnya akan tetap lama mencapai 4 hingga 5 jam.

“Saya pikir ini bisa menjadi perhatian pemerintah pusat juga, karena tanpa dukungan jalan tol, orang dari luar daerah malas melalui lintas darat karena jarak tempuh yang cukup lama, rata-rata mereka lebih memilih jalur udara,” tutupnya. (Adv)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

6 Komentar

  1. Ping-balik: car detaling
  2. Ping-balik: tow truck
  3. Ping-balik: harem77
  4. Ping-balik: blote borsten