Opini, jejakkeadilan.com — Seiring dengan perkembangan teknologi, membuat setiap orang dengan mudah mengakses informasi dari internet.
Hal tersebut menjadikan peluang bagi pelaku bisnis untuk memasarkan produk maupun jasanya. Sesuai dengan kondisi saat ini, era digital mampu mengembangkan strategi komunikasi bisnis yang dianggap lebih efektif. Konsep komunikasi bisnis ini adalah AISAS.
Apa itu AISAS?AISAS merupakan singkatan dari Attention (perhatian), Interest (minat/ketertarikan), Search (mencari), Action (tindakan), dan Share (berbagi). AISAS dapat dikatakan sebagai alur yang mengidentifikasi konsumen dalam proses pembelian suatu produk/ jasa.
Menurut Sugiyama dan Andree (2011:79), AISAS adalah pendekatan yang efektif dengan melihat perubahan perilaku yang terjadi pada target audiens khususnya terkait dengan kemajuan teknologi internet.
Lebih lengkapnya konsep AISAS, dijabarkan sebagai berikut:
Attention (perhatian)Tahap ini adalah tahap pembuka jalan untuk pesan yang disampaikan sebagai peluang calon konsumen menyadari kehadiran suatu produk atau jasa.
Oleh karena itu, seorang pelaku bisnis perlu mempublikasikan brand melalui iklan yang unik sesuai dengan tren di berbagai media sosial. Biasanya iklan muncul di bagian beranda instagram, beranda Facebook, beranda Twitter itu merupakan contoh social media ads.
Interest (minat/ketertarikan)Pada tahap ini, calon konsumen memiliki rasa ketertarikan yang kemudian ingin mengenal lebih jauh terhadap produk atau jasa yang diiklankan. Hal tersebut menandakan bahwa pesan bisnis yang disampaikan efektif.
Search (mencari)Ketika merasa tertarik, calon konsumen akan mencari website atau marketplace produk melalui Google maupun YouTube. Calon konsumen akan melihat berbagai ulasan produk dari konsumen sebelumnya.
Action (tindakan)Pada tahap ini, pesan bisnis yang efektif mendorong calon konsumen mengambil suatu keputusan atau tindakan yang diharapkan perusahaan. Sehingga dari calon konsumen berubah menjadi konsumen baru (pelanggan).
Share (berbagi)Kepuasan dalam pemakaian produk, membuat konsumen membagikan pengalaman tersebut ke media sosial atau menyebarkannya dari mulut ke mulut (word of mouth). Keuntungan dari word of mouth yaitu perusahaan mendapatkan lebih banyak calon konsumen.
Adapun contoh nyata AISAS dalam kehidupan sehari-hari:
Attention Anjani melihat iklan produk kecantikan berupa foundation di Instagram, dengan tagline “Tampilkan wajah menarik dan flawless hanya dengan sekali sentuhan”Interest Kemudian Anjani merasa tertarik untuk mengetahui produk foundation tersebut karena merasa membutuhkannya.
Sehingga ia mencari tahu lebih lanjut dengan menjelajahi akun Instagram produk tersebut entah kandungan produk dan sebagainya.
Search Merasa kurang puas dengan informasi yang didapat, Anjani mencari secara spesifik melalui Google ataupun YouTube. Biasanya pencarian tersebut berupa ulasan pemakaian produk dari konsumen lain, mulai dari ketahanan produk, efek samping produk, dan sebagainya.
Action Selanjutnya Anjani memutuskan untuk membeli produk tersebut setelah memperoleh informasi dari Instagram, Google, dan juga Youtube.
Share Merasa puas dengan produk tersebut, Anjani mereview dan merekomendasikan ke teman-teman atau kerabatnya melalui media sosial atau dari mulut ke mulut.
Dari penjelasan di atas, AISAS dapat dijadikan tolak ukur dalam keefektivan penyampaian pesan bisnis.
Mengapa demikian? karena AISAS, pelaku bisnis dapat dengan mudah menjangkau perilaku para konsumen dan dapat memprediksi jumlah konsumen sesuai target pasarnya. Sekian, semoga penjelasannya bermanfaat.(*)
- Penulis: Nova Ananda
- Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis,
- Prodi S1 Akuntansi, Universitas Pamulang
1 Komentar