Bengkulu – Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik (Kominfotik) Provinsi Bengkulu, M. Redhwan Arif, mendeklarasikan diri menolak Hoax, ujaran kebencian dan isu SARA yang dapat memecah belah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), menjelang Pemilu 2024. Kadis Kominfotik, M. Redhwan Arif, S.Sos, M.PH juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk mengantisipasi kerawanan kriminalitas dan beredarnya berita Hoax di media sosial menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) serentak 2024 mendatang.
Kadis Kominfotik, M. Redhwan Arif, S.Sos, M.PH meminta elemen masyarakat agar dapat lebih dewasa menanggapi berbagai informasi-informasi berita Hoax, Ujaran kebencian, dan isu SARA di media sosial dengan memperhatikan Kebenaran Informasinya.
Ia juga mengimbau, bersama-sama menjaga suasana yang kondusif, hal itu dilakukan menjelang Pemilu 2024, demi menciptakan pemilu sehat dan aman.
“Karena kita sebentar lagi akan memasuki Pasar Demokrasi (Pemilu) Tahun 2024, kita harus mengantisipasi dengan adanya Hoaks, isu Sara dan kita harus menciptakan situasi Pemilu yang sehat, aman dan kondusif,” ungkapnya.
Memang selain peran aktif pihak penyelenggara Pemilu yaitu KPU maupun juga Bawaslu, masyarakat juga harus tetap menjaga keamanan dan ketertiban sampai di Pemilu 2024. Itu guna mencegah terjadinya suatu bentuk gangguan kamtibmas.
“Untuk itu pula saya yakin, masyarakat akan mematuhi hal tersebut. Sebab masyarakat saat ini sudah sangat dewasa menghadapi media sosial, semoga masyarakat bisa berkontribusi mencipatakan suasana konduaif menjelang pemilu dapat terwujud,” tutupnya.
Demikian Deklarasi yang di ucapkan Kadis kominfo Provinsi Bengkulu:
“Saya Kepala Dinas Komunikasi Informasi dan Statistik Provinsi Bengkulu beserta jajaran, mengajak dan menghimbau masyarakat untuk bersama-sama memerangi Hoaks. Mari kita ciptakan situasi Bengkulu menjelang pemilu 2024 yang kondusif dan aman, jangan mudah percaya dan menyebarkan berita yang belum jelas kebenarannya” Ujar Kepala Dinas Kominfotik, M. Redhwan Arif, S.Sos, M.PH.
2 Komentar