Menyongsong Pemilu 2024 yang Damai Tanpa Hoaks, Ujaran Kebencian dan Politik Identitas

Jakarta – Semua lapisan masyarakat diimbau untuk tetap kondusif dan bersama-sama mewujudkan Pemilu Damai pada tahun 2024 mendatang. Seperti yang disampaikan Rusman Sudarsono, SE., Ketua KPU Provinsi Bengkulu mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menyambut Pemilu 2024 dengan penuh kedamaian.

“Mari kita sambut Pemilu tahun 2024 ini dengan rasa riang gembira dan penuh kedamaian. Kepada seluruh pihak agar kiranya tidak merusak proses demokrasi ini dengan melakukan penyebaran berita hoaks, politisasi SARA, black campaign dan juga ujaran kebencian”, ujarnya, dalam testimoni, Kamis (21/09/2023).

Bacaan Lainnya

Lanjutnya, agar kiranya pada tanggal 14 Februari 2024 mendatang, masyarakat untuk dapat datang ke TPS menggunakan hak pilihnya.

Sementara itu disampaikan Ramdani, Wakil Ketua Komite Pemantau Pemilu Indonesia/KPPI Korda Garut, Jawa Barat, bahwa dalam menyongsong Pemilu 2024 yang damai yakni tanpa berita hoaks, ujaran kebencian dan politik identitas.

“Pemilu merupakan pesta demokrasi yang diadakan setiap 5 tahun sekali dan menjadi hajat besar bangsa Indonesia. Maka, melalui Pemilu, rakyat memiliki hak untuk memilih calon pemimpin, baik itu Presiden, caleg tingkat Kabupaten atau Kota, caleg Provinsi, DPR maupun DPD di seluruh Indonesia. Sehingga penting sekali bagi seluruh elemen masyarakat untuk mewujudkan Pemilu yang damai tanpa berita hoaks, ujaran kebencian dan politik identitas”, tegasnya.

Untuk terciptanya situasi yang kondusif, kata Ramdani, maka diperlukan suatu kesadaran bagi kita semua untuk berhati-hati dalam mengakses media sosial. Jangan sampai tergiring oleh isu hoaks, ujaran kebencian dan politik identitas, karena isu tersebut merusak tatanan sosial masyarakat yang telah harmonis dan damai.

“Partai politik dan pemangku kepentingan pada konstelasi Pemilu ini memiliki tanggung jawab untuk memberikan pendidikan politik bagi masyarakat, khususnya edukasi bagi masyarakat tentang pentingnya pemilu yang bersih dari isu hoaks, ujaran kebencian dan politik identitas. Mari bersama-sama semua elemen terkait penyelenggara pemilu, pengawas, peserta pemilu, pers, tokoh agama, masyarakat, ormas dan elemen terkait lainnya mendukung Pemilu 2024 yang damai, bebas dari berita hoaks, ujaran kebencian, dan politik identitas untuk kemajuan dan kesuksesan demokrasi di negara kita”, tandasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

2 Komentar