Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa Melakukan Ziarah ke Makam Presiden Pertama Indonesia

Blitar.jejakkeadilan.com – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa melakukan ziarah ke makam Presiden Pertama Indonesia Soekarno di Kelurahan Bendogerit, Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar, menjelang HUT Jatim Ke-78. Rabu (11/10/2023) pagi

Khofifah Indar parawansa Gubernur Jatim, Ziarah ke makam Bung Karno, lebih dari sekadar tradisi saat HUT Jatim, tapi sebagai bagian dari upaya untuk terus menggali dan melestarikan sejarah bangsa Indonesia. Termasuk menghargai dan menghormati jasa para pahlawan dan pendiri bangsa Indonesia, serta meneladani pengorbanan dan perjuangannya,” kata Gubernur Khofifah.

Dalam acara tersebut, hadir sejumlah pejabat, Bupati Blitar Rini Syarifah dan Walikota Blitar Santoso, jajaran forkopimda Blitar serta Setdaprov Jatim dan jajaran kepala OPD Pemprov Jatim, prosesi ziarah berlangsung khidmat dengan didahului pembacaan biografi singkat dan kiprah perjuangan Bung Karno.

Sebelum melakukan tabur bunga, Gubernur Khofifah turut mengajak seluruh peserta ziarah untuk mengheningkan cipta dan juga berkirim doa dengan dipimpin oleh Juru Kunci Makam di pusara makam Bung Karno.

Gubernur Khofifah menyampaikan tradisi ziarah makam ini dilakukan dalam rangka jelang peringatan Hari Jadi Provinsi Jawa Timur yang tahun 2023 merupakan HUT ke-78. Dimana sehari sebelumnya Gubernur Khofifah juga melakukan ziarah ke makam Gubernur Pertama Jatim Raden Mas Tumenggung Ario Soerjo.

Ditegaskannya, ziarah ini merupakan sebuah cara untuk memanggil kembali memori tentang perjuangan, pengorbanan dan referensi keteladanan sosok Bung Karno.

Apalagi saat seperti sekarang memori kita, bagaimana teladan perjuangan Bung Karno mengajak seluruh dunia untuk memberikan pengakuan kemerdekaan terhadap Palestina. Hari ini rasanya memori kita dipanggil oleh sang Proklamator untuk memberikan penguatan kemanusiaan, perdamaian dan kemerdekaan sebuah bangsa,” jelasnya.

Kepada awak media, Khofifah juga mengutip semboyan yang disampaikan oleh Bung Karno pidatonya di Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 1966.

“Bung Karno seringkali mengingatkan Jasmerah (Jangan Sekali-kali Meninggalkan Sejarah). Ini penting untuk kita jadikan pedoman. Jangan sampai melupakan sejarah perjuangan dan pengorbanan para pahlawan dan termasuk Bagaimana bisa meraih kemerdekaan Republik Indonesia,” jelasnya.

Tidak hanya itu, ia juga mengajak masyarakat untuk mengisi kemerdekaan yang telah didapatkan Indonesia dengan hal-hal yang produktif.

“Kita harus isi kemerdekaan ini dengan sesuatu yang produktif dan memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat bangsa dan negara. Karena dengan begitu Indonesia bisa hadir memberikan warna kepada bangsa-bangsa di dunia tentang kemanusiaan perdamaian dan kemerdekaan sebuah bangsa,” pungkasnya.

Khofifah juga berharap pemikiran dan tindakan Bung Karno bisa terus diteladani dan di implementasikan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, termasuk semangat untuk mempersatukan seluruh rakyat Indonesia di tengah kemajemukan suku,adat budaya, agama, dan ras.

“Perbedaan tidak boleh melahirkan perpecahan. Melainkan perbedaan menjadi satu kesatuan dalam konsep persaudaraan, persatuan dan kesatuan,” imbuhnya.

Wali Kota Blitar Santoso mengatakan kegiatan ini adalah doa bersama dan diikuti para pejabat. Hal ini tentunya bagus dan semakin menambah nilai keakraban.

“Ini agendanya ziarah makam Bung Karno, sinergi antara tokoh ulama dan masyarakat. Ini sangat bagus, terjalin harmoni sehingga semakin menambah nilai kebersamaan,” kata Santoso Walikota Blitar.(Zun)

Tinggalkan Balasan