Blitar.Jejakkeadilan.com – Seorang siswi SMK di Blitar berinisial NA (16) ditemukan tewas diduga bunuh diri dengan menabrakkan tubuhnya ke Kereta Api Gajayana. Peristiwa mengerikan itu terjadi di Desa Kendalrejo, Kecamatan Talun, Kabupaten Blitar, Rabu (18/10/2023).
Korban diketahui siswi SMK Negeri 01 Nglegok Kabupaten Blitar. Di lokasi kejadian, kepolisian menemukan selembar surat berisi pesan perpisahan yang ditengarai sebagai tulisan tangan korban
Kepala SMKN 01 Nglegok, Yulianto membenarkan yang bersangkutan sebagai anak didiknya. Dia juga membenarkan surat pesan terakhir itu diduga tulisan tangan korban siswi kelas 10,” kata Yulianto Kepala Sekolah SMKN 01Nglegok Kamis (19/10/2023)
Sebelum melakukan aksi nekatnya, korban NA masih menyempatkan pergi ke sekolah. Untuk bertemu teman di sekolah memberikan surat kemudian pergi.
“Surat tersebut surat perpisahan dalam bahasa campuran Indonesia dan Jawa itu berisi ungkapan hati korban yang menyatakan sudah merasa tidak kuat. Ada dua paragraf, yakni di mana paragraf pertama diduga ditujukan kepada keluarga dan paragraf kedua untuk teman-temannya.”jelasnya
“Lanjut tentang surat korban,Mbak Hani, mak, pak, nurin wis gak iso kuat koyo mbendino. Nurin capek. Butuh istirahat sing tenang. Saman mbak hani karo mak sehat-sehat nggih. Gak kabeh aku ngadepi kuat yang semangat sedanten. Damel njenengan nggih. Mbak Hani semangat sekolah. Nurin pamit.
Nurin lek banyak salah maaf yo cah. Nurin wis gak iso kuat. Wis gak iso nggawe ngguyu kalian semua. Aku wis capek. Sama keadaan. Bahkan diri sendiri. Keysya, nur, kabeh cah sing tau aku banyak salah. Ndek kalian. Semua maafin ya. Semangat sekolahnya kalian. Hehe. Nurin gak bisa kuat kayak kalian semua. Maaf ya”.
Yulianto sebagai kepala sekolah juga sudah membaca surat itu. Namun sejauh ini pihaknya belum tahu penyebab yang melatarbelakangi yang bersangkutan nekat mengakhiri hidup.
Begitu juga dengan rekan-rekan NA di sekolah, kata Yulianto juga belum tahu penyebab yang mendorong yang bersangkutan berbuat nekat. Apakah karena urusan asmara atau permasalahan keluarga, hingga kini belum diketahui.
Begitu mendengar kabar korban meninggal dunia tertabrak kereta api, sebagian besar warga sekolah pada menangis. “Sejauh ini kita belum tahu apa yang menjadi penyebab. Semua teman-temanya di sekolah pada menangis mendengar musibah ini,” kata Yulianto.
Berdasarkan keterangan warga di lokasi kejadian, sebelum insiden terjadi, korban NA terlihat mondar-mandir di lokasi kejadian. Korban NA mendatangi lokasi kejadian dengan mengendarai sepeda motor.
Sepeda motor dan tas yang di dalamnya ditemukan selembar surat perpisahan itu berada tidak jauh dari lokasi kejadian. Saat ditabrak KA Gajayana relasi Gambir-Malang, tubuh korban terseret sejauh 100 meter.
Kapolsek Talun Iptu Indrayana membenarkan adanya peristiwa kematian di jalur perlintasan kereta api. Jenazah korban sudah dievakuasi ke RSUD Ngudi Waluyo Wlingi.
Terkait dugaan bunuh diri itu aparat kepolisian masih melakukan penyelidikan, termasuk memeriksa keterangan saksi-saksi.(Zun)
buying prescription drugs in mexico online: mexican pharmacy – medication from mexico pharmacy