Mukomuko, JejakKeadilan.com – Pemerintah Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) mengoptimalkan peran desa untuk mendukung keberhasilan Program Makanan Bergizi Gratis (MBG). Upaya ini dilakukan dengan mendorong Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) menjadi penyedia bahan baku utama, seperti beras, daging, dan sayur-mayur yang dibutuhkan oleh program tersebut.
Kabid Pemerintahan Desa dan Kelurahan DPMD Mukomuko, Wagimin, menjelaskan bahwa desa-desa di wilayah Mukomuko memiliki potensi besar untuk mendukung program ini. Sesuai dengan arahan dalam Permendes Nomor 2 Tahun 2024 mengenai penggunaan Dana Desa tahun 2025, program ini akan memaksimalkan sumber daya yang sudah ada.
“BUMDes kini telah berkembang pesat. Mereka dapat menjadi tulang punggung pasokan bahan-bahan yang dibutuhkan untuk menjalankan Program MBG,” ungkap Wagimin saat ditemui pada Rabu (tanggal).
Lebih lanjut, Wagimin menilai bahwa langkah ini strategis karena desa-desa di kawasan Mukomuko selama ini telah menjalankan berbagai program ketahanan pangan. Hasil dari program tersebut dapat dimanfaatkan langsung untuk memenuhi kebutuhan MBG. Beberapa desa bahkan sudah mengelola dana ketahanan pangan untuk pemeliharaan ternak, seperti unggas dan sapi, serta mengembangkan sektor pertanian pangan.
Selain itu, Wagimin tidak hanya melihat potensi desa sebagai pemasok bahan baku tetapi juga sebagai distributor utama program tersebut. “Jika desa memiliki kemampuan yang cukup, mereka bukan hanya berfungsi sebagai pemasok tetapi juga berperan langsung dalam distribusi bahan-bahan MBG,” tambahnya optimistis.
Dukungan pemerintah daerah juga diperkuat oleh alokasi anggaran untuk Program MBG yang telah disiapkan. Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Mukomuko, Abdiyanto, menyebutkan bahwa dana sejumlah Rp200 juta telah dicadangkan ke dalam APBD 2025 untuk mendukung pelaksanaan program ini.
Meski dana yang tersedia tergolong kecil, Abdiyanto menegaskan hal ini menjadi langkah awal penting sebelum dilakukan perencanaan dan evaluasi lebih lanjut. Untuk sementara, fokus anggaran tersebut adalah pendataan dan pemetaan kebutuhan, yang nantinya dikelola Badan Gizi Nasional (BGN) atau instansi pemerintah daerah terkait.
Dengan sinergi antara pemerintah desa, daerah, dan badan usaha lokal, Program MBG diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekaligus memperkuat ketahanan pangan di Mukomuko. Namun, keberhasilan inisiatif ini akan sangat bergantung pada komitmen semua pihak yang terlibat demi terciptanya sistem distribusi bahan bergizi yang merata dan berkelanjutan.(jk)