Kejari Bengkulu Bongkar Dugaan Korupsi Rp 6 Miliar di Bank Bengkulu, Terkait Judi Online

Tim penyidik Kejari Bengkulu mengamankan sejumlah dokumen dalam penggeledahan di dua lokasi terkait dugaan korupsi dana senilai Rp 6 miliar di Bank Bengkulu Cabang Mega Mall (Sumber: Dokumentasi Kejari).

Bengkulu, JejakKeadilan.comKejaksaan Negeri (Kejari) Bengkulu kini tengah mendalami kasus dugaan korupsi yang melibatkan dana sebesar Rp 6 miliar di Bank Bengkulu Cabang Mega Mall. Berdasarkan hasil penyelidikan awal, dana tersebut diduga kuat diselewengkan untuk keperluan judi online (judol).

Proses hukum ini dipimpin langsung oleh Kepala Kejari Bengkulu, Ni Wayan Sinaryati, dengan dukungan tim yang terdiri atas Kepala Seksi Intelijen Fri Wisdom dan Plt Kepala Seksi Tindak Pidana Khusus Marjek Ravilo. Pada Rabu pagi, tim penyidik melakukan penggeledahan di dua lokasi, yakni kediaman FD di Kelurahan Kebun Tebeng serta sebuah ruko milik ER di Kelurahan Lingkar Timur. Penggeledahan ini dilakukan berdasarkan izin resmi dari Pengadilan Negeri Bengkulu.

Bacaan Lainnya

Dalam aksi tersebut, tim menemukan dan menyita berbagai dokumen penting serta sejumlah barang lain yang diyakini berhubungan dengan kasus ini. Seluruh barang bukti kini telah diamankan untuk menunjang proses penyidikan lebih lanjut. Guna memastikan kelancaran penggeledahan, langkah ini turut dikawal ketat oleh aparat dari Polresta Kota Bengkulu.

Menurut Ni Wayan Sinaryati, Kejari Bengkulu akan segera menetapkan tersangka setelah penyelesaian audit resmi terkait kerugian negara. Saat ini, penyidikan masih berfokus pada satu orang yang dianggap sebagai tokoh sentral dalam kasus ini. Selain itu, sekitar 20 saksi telah dipanggil dan dimintai keterangan guna melacak aliran dana yang tidak sesuai prosedur.

“Kami berkomitmen penuh untuk mengusut kasus ini secara profesional dan transparan. Siapa pun yang terbukti terlibat akan kami tindak tegas sesuai dengan hukum yang berlaku,” ungkap Kepala Kejari dengan nada optimistis.

Dengan komitmen serius dari Kejari Bengkulu serta dukungan pihak kepolisian, publik berharap kasus ini dapat segera dituntaskan dan mereka yang terlibat diberikan sanksi sesuai peraturan perundang-undangan. Proses hukum yang berjalan juga diharapkan menjadi pembelajaran penting bagi pengelolaan keuangan negara yang lebih baik di masa depan. (jk)