Mukomuko, JejakKeadilan.com – Seorang nelayan asal Kabupaten Mukomuko, Bengkulu, bernama Eka Sugianto (40 tahun), berhasil selamat setelah menghabiskan semalam terombang-ambing di tengah lautan karena mesin perahunya mati. Peristiwa yang penuh drama ini menggugah perhatian warga setempat dan memicu upaya penyelamatan besar-besaran oleh tim gabungan.
Berawal dari Desa Pulau Makmur, Kecamatan Ipuh, Eka dilaporkan tidak kembali ke rumah setelah melaut pada Senin sore, 21 Juli 2025. Sang istri, yang semakin cemas saat malam hari menjelang, segera melaporkan hilangnya Eka kepada Kepala Desa.
Kabar baik akhirnya muncul pada Selasa pagi, 22 Juli 2025, pukul 07.45 WIB. Rombongan nelayan yang baru hendak melaut menemukan Eka di tengah lautan, tepatnya sekitar 30 mil atau 48 kilometer dari garis pantai. Ia terlihat masih bertahan dengan perahunya yang tampak terkatung-katung akibat mesin rusak.
“Alhamdulillah, Eka ditemukan dalam kondisi sehat. Saat ini ia sedang dalam perjalanan menuju daratan bersama tim SAR,” ujar Kepala Desa Pulau Makmur, Purnamawati, saat dikonfirmasi.
Mesin perahu yang digunakan Eka diketahui mengalami kerusakan total, dan akan diganti dengan mesin baru agar tidak terjadi masalah serupa di masa mendatang. Dari informasi yang dihimpun, pagi itu Eka melaut seperti biasa bersama nelayan lain. Namun, ketika rombongan nelayan kembali pada sore hari sekitar pukul 16.00 WIB, Eka tidak tampak di antara mereka.
Keluarga pun mulai khawatir ketika malam tiba tanpa jejak keberadaan sang nelayan. Berdasarkan laporan sesama nelayan, perahu milik Eka terakhir terlihat mengarah ke perairan Bantal sebelum hilang dari pandangan. Diduga kuat angin malam yang cukup kencang menyebabkan perahunya hanyut semakin jauh ke tengah laut.
Operasi pencarian dilakukan secara intensif oleh tim SAR gabungan bersama Basarnas, TNI-Polri, BPBD Mukomuko, serta warga desa setempat. Koordinasi cepat antara pihak-pihak ini menjadi kunci utama dalam keberhasilan penyelamatan Eka Sugianto dari ancaman bahaya di lautan lepas.
Kisah penyelamatan dramatis ini sekaligus mengingatkan pentingnya keselamatan dan kesiapan teknis bagi para nelayan saat melaut. Berbagai pihak juga diimbau untuk meningkatkan pengawasan serta koordinasi demi mencegah insiden serupa di masa depan.(JK)