JejakKeadilan.com – Presiden Prabowo Subianto menghadiri momen penting pengembalian barang bukti uang sitaan senilai Rp13,25 triliun ke negara. Acara tersebut berlangsung di Gedung Kejaksaan Agung, Jakarta, dan menjadi salah satu langkah konkret dalam penanganan korupsi tingkat tinggi di Indonesia.
Prabowo tiba di lokasi sekitar pukul 10.50 WIB dengan menggunakan kendaraan dinas Maung bernomor polisi RI 1. Iring-iringan kendaraan presiden berhenti tepat di depan pintu utama Gedung Kejaksaan Agung. Sesaat setelah turun dari mobil, Prabowo langsung memasuki ruangan yang menjadi tempat penyimpanan uang sitaan tersebut.
Di lokasi, Prabowo didampingi oleh Jaksa Agung Sanitiar Burhanuddin, Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, serta Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa. Mereka bersama-sama menyaksikan tumpukan uang pecahan Rp100 ribu yang tertata rapi sebagai simbol transparansi dan akuntabilitas dalam penanganan kasus.
Sebelum seremonial resmi dimulai, Prabowo tampak berbincang dengan beberapa menteri kabinetnya di dekat tumpukan uang sitaan tersebut. Perbincangan ini tampaknya membahas upaya pemerintah untuk terus memperkuat tata kelola pemerintahan yang bersih serta memastikan proses hukum berjalan adil dan tegas.
Barang bukti uang sitaan tersebut merupakan hasil dari perkara korupsi terkait pemberian fasilitas ekspor minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO). Total nilai uang pengganti yang dibebankan kepada para terdakwa mencapai Rp17 triliun. Namun, baru Rp13,25 triliun yang berhasil dikembalikan pada tahap ini, sedangkan sisanya senilai Rp4 triliun masih menjadi tanggung jawab Permata Hijau Group dan Musim Mas Group untuk dilunasi.
Rencananya, uang bernilai fantastis ini akan langsung disetorkan ke kas negara melalui Kementerian Keuangan (Kemenkeu) sebagai bagian dari pemulihan kerugian keuangan negara akibat tindak pidana korupsi. Langkah tegas ini sekaligus menjadi sinyal penting bahwa pemerintah tidak akan berkompromi terhadap pelaku korupsi dan berkomitmen menjaga integritas sistem hukum di Indonesia.
Hadirnya Presiden Prabowo Subianto dalam acara ini mencerminkan keseriusan pemerintah dalam mengawal agenda pemberantasan korupsi secara transparan. Momen bersejarah ini diharapkan tidak hanya menyampaikan pesan keadilan bagi masyarakat Indonesia tetapi juga menjadi peringatan tegas bagi setiap pihak yang mencoba merugikan negara demi kepentingan pribadi atau kelompok. (jk)