Kupang, jejakkeadilan.com– Gelar Rapat Umum anggota kepengurusan BEM dan DPM ( Dewan Pengurus Mahasiswa) Universitas Katholik Widya Mandira Kupang Rabu (14/06/2023) merupakan kegiatan formula dari organisasi BEM dan DPM.
Rapat Umum yang dilakasanakan di gedung rektorat Unwira ini bertujuan membahas evaluasi kepengurusan anggota BEM yang baru tahun ajaran 2023/2024 yang di hadiri oleh semua badan pengurus BEM, DPM(Dewan Perwakilan Mahasiswa), sebanyak 38 anggota dan para mahasiswa yang di utus dari setiap fakultas berjumlah 10 orang serta panitia.
Agenda digelar sampai tanggal 15 juni namun bisa cepat selsai pada tanggal 14 juni tergantung pada kondisi dan situasi rapat. Rapat ini akan dipimpin oleh beberapa pimpinan.
Tahap pertama di pimpin oleh ketua DPM setelah ketua DPM masuk pada agenda berikut untuk pemilihan etop yang nanti akan memilih memandu untuk pemilihan ketua DPM baru, setelah ketua etop memilih ketua DPM baru, dan ketua DPM baru akan memilih ketua BEM baru.
Oktofianus Beda paun selaku ketua BEM 2022/2023 yang menjabat sebagai ketua BEM selama 1 tahun akan diganti massa jabatannya oleh kedua Mahasiswa dari prodi hukum atas nama aldi sebagai ketua BEM dan mahasiswa dari prodi ilmu komunikasi atas nama sifo sebagai wakil BEM Universitas Katholik Widya Mandira Kupang yang terdiri dari dari 1 kandidad saja.
Oktofianus Beda paun selaku ketua BEM 2022/2023 menceritakan pengalamannya selama menjadi pemimpin BEM selama 1 tahun “menjadi seorang ketua yang perlu dipersoalkan dan bicarakan soal kepentingan bahwa dia menjadi ketua ini apa manfaatnya dan apa kendala yang akan dihadapinya.
Bagaimana oktafianus meminimalisir dampak negatif dan bagaimana menangkap peluang dan manfaat jadi ketua.
Oktafianus mengatakan untuk perjalanan 1 tahun kepengurusan ini memang banyak suka duka baik buruknya ada tapi pastinya sebagai seorang pemimpin yang bertanggung jawab berkualitas dan berintegritas dia harus sering diperhadapkan dengan persolan-persoalan yang ada sehingga dampak yang paling dirasakan secara pribadi adalah kedewasaan dalam hal kepemimpinan dampak yang dirasakan secara kelompok organisasi adalah saya berkontribusi terhadap mahasiswa dan terhadap kampus dan bertanggung jawab atas kedelapan ribu mahasiswa unwira dan pada hari ini adalah bentuk pertanggung jawaban akhir oktafianus.
Susana Almita Do, Program Studi Ilmu Komunikasi, Universitas Katholik Widya Mandira
2 Komentar